DEMOCRAZY.ID - Pemahaman Islam Muhammadiyah keropos tidak meninggallkan kitab-kitab maraji’ primer seperti Fathul Mu’in tetapi mempunyai jasa menjaga aqidah umat Islam di era penjajahan Belanda. “ Muhammadiyah berjasa menjaga aqidahnya umat islam yang kerja di kantor-kantor belanda sehingga tidak murtad dan sekuler, tapi tidak ada kajian dan meninggalkan kitab-kitab maraji, literatur primer, kualitas pemahaman Islamnya keropos,” kata mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqid Siradj saat menjadi narasumber di acara Sarasehan Nasional Satu Abad Nadhlatul Ulama bertajuk “Satu Abad Kebangkitan Ulama Menuju Masa Depan Kebangkitan Bangsa” di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/1/2023). Kata Kiai Said NU yang merawat peradaban seperti Kitab Fathul Mu’in, pengajian kitab menggunakan metode utawi iku iku. Ini merupakan peradaban yang luar biasa. “Di kitab Fathul Mu’in ada Pasal menerangkan bab jihad di antaranya mengajak beriman kepada Allah, menegakkan syariat, perang fi sabilillah, memberi
DEMOCRAZY.ID - Pemahaman Islam Muhammadiyah keropos tidak meninggallkan kitab-kitab maraji’ primer seperti Fathul Mu’in tetapi mempunyai jasa menjaga aqidah umat Islam di era penjajahan Belanda. “ Muhammadiyah berjasa menjaga aqidahnya umat islam yang kerja di kantor-kantor belanda sehingga tidak murtad dan sekuler, tapi tidak ada kajian dan meninggalkan kitab-kitab maraji, literatur primer, kualitas pemahaman Islamnya keropos,” kata mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqid Siradj saat menjadi narasumber di acara Sarasehan Nasional Satu Abad Nadhlatul Ulama bertajuk “Satu Abad Kebangkitan Ulama Menuju Masa Depan Kebangkitan Bangsa” di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/1/2023). Kata Kiai Said NU yang merawat peradaban seperti Kitab Fathul Mu’in, pengajian kitab menggunakan metode utawi iku iku. Ini merupakan peradaban yang luar biasa. “Di kitab Fathul Mu’in ada Pasal menerangkan bab jihad di antaranya mengajak beriman kepada Allah, menegakkan syariat, perang fi sabilillah, memberi