POLITIK

Miris! Korban Tragedi Kanjuruhan ‘Dipalak’ Rp 2,5 Juta oleh Ambulans

DEMOCRAZY.ID
Oktober 07, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Miris! Korban Tragedi Kanjuruhan ‘Dipalak’ Rp 2,5 Juta oleh Ambulans

Miris! Korban Tragedi Kanjuruhan ‘Dipalak’ Rp 2,5 Juta oleh Ambulans

DEMOCRAZY.ID - Miris! Keluarga Faiqotul Hikmah korban Tragedi Kanjuruhan, sampai harus cari utangan.  


Saat jenazah Faiq (panggilan Faiqotul Hikmah) dipulangkan mobil ambulans. Karena dimintai biaya Rp 2,5 juta. 


Jenazah perempuan berusia 22 tahun warga Kecamatan Sumbersari, Jember itu tiba di rumahnya dengan diantar mobil ambulans.


Pihak keluarga mengaku dimintai uang Rp 2,5 juta oleh petugas pengantar jenazah dan sopir ambulans. 


“Awalnya memang ada telepon dari temannya kalau Faiq (panggilan Faiqotul Hikmah) tidak ada (meninggal-red). Saat itu disampaikan juga, kalau mobil ambulans saat itu full. Saya pun berusaha cari mobil dari sini (Jember), sampai jam 1 tidak ada,” ujar Nurlaela, kerabat korban, Kamis 6 Oktober 2022.


Nurlaela, menjelaskan selang dua jam kemudian, ada telepon lagi dari teman korban di Malang. Mengabarkan ada ambulans yang siap mengantar jenazah alamarhumah. 


“Terus telepon lagi temannya di sana (Malang). Dibilang ada mobil ambulans. Sekitar pukul 03.00 WIB, subuh. Kemudian disampaikan harus bayar. Saya jawab ya sudah tidak apa-apa. Walau pun berbiaya, pokoknya jenazah adik saya bisa pulang. Waktu itu disampaikan biayanya Rp 2,5 juta,” ungkapnya. 


Nurlaela beserta keluarga pun berusaha cari pinjaman ke para tetangga dan kerabat korban yang lain. 


Efendi juga membenarkan adanya biaya itu. Meskipun terasa berat, tapi pihak keluarga tetap membayar dana tersebut.


“Apalagi namanya juga seorang ibu. Saat keadaan berduka itu. Inginnya jenazah anaknya segera sampai di rumah. Akhirnya memang dapat, ada pinjaman dengan uang sekian banyak.” Ujarnya. 


“Saat itu saya yang membayar, tapi saya tanya lagi ‘Apa benar ini membayar?’ Dijawab ‘iya mas apa yang disepakati oleh kami (mobil ambulans) dengan pihak keluarga uang sebesar Rp 2,5 juta’. Terus terang, kami bayar itu. Karena yang penting anak kami sampai di sini (rumah). Uang itu diserahkan oleh kakak kandung almarhum. Sudah setelah itu pulang. Saat saya tanya, katanya itu uang untuk biaya transportasi,” kata Efendi. 


Namun belakangan, uang itu pun dikembalikan. Tetapi nominalnya bukan Rp 2,5 juta lagi melainkan Rp 1,9 juta. 


“Sore kemarin, sekitar pukul 5 itu. Tiba-tiba ada telepon dan minta nomor rekening. Dibilang kalau uang yang kemarin saya bayar hendak dikembalikan,” ucap Nurlaela. 


Nurlaela, mengaku si penelepon adalah petugas ambulans yang mengantar jenazah Faiq. Setelah Nurlaela memberikan nomor rekening bank, tidak lama kemudian uang yang dijanjikan akan dikembalikan itu masuk ke nomor rekening yang diberikan Nurlaela. “Benar uang itu dikembalikan,” katanya. 


“Uang yang kembali Rp 1,9 juta. Sisanya yang Rp 600 ribu, dibilang untuk operasional. Itu yang menghubungi saya katanya pak sopir, gak tau namanya siapa.” Ungkapnya. 


Saat ditanya dari rumah sakit mana atau mobil ambulans apa yang mengantar jenazah korban ke Jember? Nurlaela mengatakan tidak tahu. 


Karena pada saat ambulans datang, keluarga hanya fokus ke jenazah Faiq. 


“Karena saat itu kita hanya fokus melihat kedatangan korban. Tidak sampai melihat jelas, mobil ambulans apa yang mengantar,” tutupnya. [Democrazy/terkini]

Penulis blog