HUKUM

Ferdy Sambo Dikaitkan Dengan Kasus KM 50, Apa Hubungannya?

DEMOCRAZY.ID
Agustus 10, 2022
0 Komentar
Beranda
HUKUM
Ferdy Sambo Dikaitkan Dengan Kasus KM 50, Apa Hubungannya?

Ferdy Sambo Dikaitkan Dengan Kasus KM 50, Apa Hubungannya?

DEMOCRAZY.ID - Selain ramai dibahas karena berstatus tersangka atas tewasnya Brigadir J, tidak sedikit pula publik yang mengaitkan sosok Ferdy Sambo dengan kasus KM 50 sampai jadi trending topic di Twitter..


Kejadian penembakan di KM 50 ini menewaskan enam laskar FPI (Front Pembela Islam) pada akhir Desember 2020 di Tol Jakarta-Cikampek.


Lantas, apa hubungan Ferdy Sambo dengan kasus penembakan di KM 50 yang menewaskan enam laskar FPI itu?


Kaitan Ferdy Sambo dengan KM 50


Pada kasus KM 50, Ferdy Sambo yang menjabat sebagai Kadiv Propam menangani kasus tersebut. 


Sebelum akhirnya ia dimutasi menjadi Pati Yanma Polri beberapa waktu lalu.


Ia melakukan pengawasan dan analisis bersama Propam Polri. 


Saat menangani kasus tersebut, Ferdy Sambo mengerahkan sebanyak 30 anggota Tim Propam untuk mengungkap fakta dari perkara yang terjadi pada 6 Desember 2020 itu.


Ferdy Sambo menegaskan keterlibatan Divisi Propam dalam kasus ditembaknya enam anggota laskar FPI bukan karena indikasi pelanggaran, namun bertugas memeriksa penggunaan kekuatan sudah sesuai Perkap atau belum.


Kasus KM 50 berakhir dengan sidang putusan majelis hakim yang memvonis kedua terdakwa bebas, yakni Briptu Fikri Ramadhan dan Ipda Yusmin. 


Majelis hakim dalam putusannya menyatakan Briptu Fikri dan Ipda Yusmin terbukti bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan hingga membuat korban meninggal dunia.


Namun, kedua terdakwa tidak dijatuhi hukuman dengan alasan menembak untuk membela diri. 


Hal ini seperti disampaikan dalam pleidoi atau nota pembelaan kuasa hukum.


Menurut penjelasan Hakim Ketua Muhammad Arif Nuryanta, alasan pembenaran diri itu tertuang dalam Pasal 49 ayat (1) KUHP tentang pembelaan saat terdesak.


Dalam kasus KM 50, Bareskrim Polri juga menetapkan enam anggota laskar FPI yang tewas dalam baku tembak di Tol Jakarta-Cikampek sebagai tersangka.


Namun, status tersangka keenam laskar FPI itu menjadi gugur setelah polisi menghentikan kasus dugaan penyerangan tersebut.


Lalu, mantan juru bicara Habib Rizieq, Damai Hari Lubis menyoroti perkara kematian Brigadir J di kediaman Ferdy Sambo. 


Ia berharap Polri tidak terburu-buru dalam proses penyidikan kasus tersebut.


Ia juga sempat mengatakan, semua proses penyelidikan perlu dilakukan secara profesional dan terbuka agar tidak menimbulkan kejanggalan di mata publik. [Democrazy/suara]

Penulis blog