DEMOCRAZY.ID - Oligarki membuat cerita karangan sosok Satrio Piningit yang dicintai rakyat untuk menjadikannya sebagai presiden boneka. “Oligarki segera membuat cerita karangan (cerita keluar dari pakem) memoles cerita untuk menghipnotis rakyat bahwa saat ini benar-benar akan lahir Satrio Piningit (Ratu Adil) yang akan jadi raja bijaksana,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi SuaraNasional, Selasa (12/7/2022). Oligarki yang sempurna membuat lakonnya bukan petruk jadi raja tetapi setan gundul jadi raja. “Makin lama permainan oligarki semakin menemukan momentumnya semua masuk dalam kendali sang dalang oligarki,” ungkapnya. Sutoyo mengatakan, oligarki mengetahui sastra Jawa – Petruk jadi raja, masih hidup khususnya masyarakat Jawa. Dengan canggih memanipulasi proses politik Petruk jadi-jadian sebagai raja. “Karangan tentang Ratu Adil khususnya di masyarakat Jawa mendatang akan tetap muncul dengan berbagai versi dan ragamnya,” papar Sutoyo.
Siapkan Presiden Boneka, Kajian Politik Merah Putih: Oligarki Membuat Cerita Karangan Sosok Satrio Piningit!
Juli 13, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Oligarki membuat cerita karangan sosok Satrio Piningit yang dicintai rakyat untuk menjadikannya sebagai presiden boneka. “Oligarki segera membuat cerita karangan (cerita keluar dari pakem) memoles cerita untuk menghipnotis rakyat bahwa saat ini benar-benar akan lahir Satrio Piningit (Ratu Adil) yang akan jadi raja bijaksana,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi SuaraNasional, Selasa (12/7/2022). Oligarki yang sempurna membuat lakonnya bukan petruk jadi raja tetapi setan gundul jadi raja. “Makin lama permainan oligarki semakin menemukan momentumnya semua masuk dalam kendali sang dalang oligarki,” ungkapnya. Sutoyo mengatakan, oligarki mengetahui sastra Jawa – Petruk jadi raja, masih hidup khususnya masyarakat Jawa. Dengan canggih memanipulasi proses politik Petruk jadi-jadian sebagai raja. “Karangan tentang Ratu Adil khususnya di masyarakat Jawa mendatang akan tetap muncul dengan berbagai versi dan ragamnya,” papar Sutoyo.