PERISTIWA

Salut! WNI di Swiss Ikut Bantu Cari Putra Ridwan Kamil Pakai Perahu Karet

DEMOCRAZY.ID
Mei 31, 2022
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
Salut! WNI di Swiss Ikut Bantu Cari Putra Ridwan Kamil Pakai Perahu Karet

Salut! WNI di Swiss Ikut Bantu Cari Putra Ridwan Kamil Pakai Perahu Karet

DEMOCRAZY.ID - Emmeril Kahn Mumtadz belum ditemukan, Modal perahu karet, WNI di Swiss bantu cari putra Ridwan Kamil.


Modal perahu karet, WNI di Swiss bantu cari putra Ridwan Kamil.


Sebut suhu dingin bisa berbahaya khususnya bagi orang Indonesia.


Seperti apa situasi pencarian Emmiril Khan Mumtadz atau Eril di Sungai Aare?


Tak hanya TIM SAR, sejumlah WNI di Swiss pun turut menjadi relawan yang membantu pencarian putra Ridwan Kamil, Emmiril Khan Mumtadz yang hilang di Sungai Aare Swiss.


Satu di antaranya adalah Baruno Wiro Nugroho.


Baruno dan teman-temannya ini ikut membantu mencari Eril di sepanjang Sungai Aare sejak hari Sabtu (28/5/2022).


Seperti diketahui, Emmeril Khan Mumtadz hilang terseret arus Sungai Aare di Swiss, Kamis (26/5/2022) pukul 10.00 waktu setempat.


Eril beserta teman dan adiknya itu turun ke sungai di area bertangga, dan tidak loncat seperti yang diperkirakan,


Maka dari itu, lokasi yang dipilih Eril pun diprediksi aman.


Akan tetapi, tak berapa lama berenang, Eril malah terseret arus yang cukup deras.


Sejumlah Tim SAR Swiss diterjunkan untuk mencari keberadaan putra Gubernur Jawa Barat.


Selain itu, para WNI di Swiss pun ada yang ikut membantu jadi relawan.


Seperti Baruno dan 3 teman lainnya sesama WNI di Swiss, yang ikut mencari Eril.


Mereka menjadi relawan dengan hanya modal perahu karet dan rompi.


"Saya ikut jadi relawan sejak dari kemarin, Sabtu. Kalau yang dari kami, grup kemarin yang penyisiran di Sungai kami pakai perahu karet.


Karena perahu karetnya cuma ada 2, dan rompinya terbatas, jadi kami cuma berempat," ungkap Baruni, dikutip dari Youtube TVOne News.


Disebutkan Baruno, ada temannya yang datang dari Jerman secara khusus untuk membantu mencari Eril.


Kemudian, Baruno menceritakan detik-detik ia dan teman-teman melakukan pencarian putra Ridwan Kamil.


Menurut Baruno, arus Sungai Aare sepanjang hari itu lumayan deras.


"Dari tempat kejadian sampai jarak 1 km, itu arusnya lumayan deras, gak tenang gitu," ucapnya.


Maka dari itu, Baruno dan kawan-kawannya memutuskan mencari Eril di sekitaran DAM yang arusnya jauh lebih tenang.


"Jadi proses pencarian kami ini, karena cuma berempat pakai perahu karet jadi cuma secara visual dibagi sebelah kanan kiri," imbuh Baruno.


Baruno berharap Eril akan ditemukan di sekitar DAM, karena arus sungai itu pasti akan melewatinya.


"Kami memulai setelah dari DAM, makanya lebih pelan jalan perahu karetnya. Kami curiga ada kemungkinan semua yang dialirkan bisa lewat ke DAM besar itu," ungkap Baruno.


Akan tetapi, sayangnya Baruno dan kawan-kawan tidak menemukan sosok Eril di sekitar DAM.


"Namanya kita mencari gak ada yang tahu korban dimana, kondisinya sekarang gimana, gak ada yang tahu," ucapnya.


Meski begitu, Baruno dan WNI lainnya tak patah semangat untuk membantu Ridwan Kamil mencari putranya yang hilang di Sungai Aare.


Mereka mencari di sekitar sungai yang belum disusuri TIM SAR.


Mengenai keadaan arus sungai dan topografinya, Baruno menyebut Sungai Aare ini cukup dalam.


"Kedalamannya sekitar 2-3 meter, ada bagian-bagian tertentu yang dangkal kurang dari 1 meter. Tergantung lokasinya dimana,"


Namun, kondisi suhu di sekitar Sungai Aare hari Sabtu kemarin cukup dingin yakni 13 derajat celsius.


Menurut Baruno, suhu yang cukup dingin itu bisa membahayakan bagi orang yang tak terbiasa berada di suhu dingin, terutama orang Indonesia.


"Untuk suhu, untuk orang Indonesia itu lumayan dingin. Untuk hari ini suhunya 13 derajat celsius.


"Karena kan gak semua orang bisa beradaptasi dengan suhu air yang dingin," pungkasnya. [Democrazy/tribun]

Penulis blog