DEMOCRAZY.ID - Indonesia mempunyai potensi sumber gas bumi yang cukup melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal jika pemerintah serius untuk menekan impor BBM, program konversi kendaraan BBM ke bahan bakar gas (BBG) bisa menjadi alternatif. Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi menilai bahwa kebijakan pemerintah yang terus berubah-ubah membuat upaya untuk meninggalkan impor BBM semakin lama. Pasalnya, sebelum gencar menggenjot pengembangan ekosistem mobil listrik pemerintah sudah mempunyai program konversi BBG. "Kemudian Pertamina mencoba juga dengan B20, B30 kemudian gasifikasi belum selesai udah coba lagi. Menurut saya ada dua hal. Pertama menunjukkan pemerintah gak serius untuk migrasi dari energi fosil ke energi bersih termasuk gas," katanya, Kamis (12/5/2022). Lebih lanjut, Fahmi menilai bahwa harga BBG saat ini memang jauh lebih murah dibandingkan BBM. Pasalnya, Indonesia memiliki sumber gas yang cukup besar. Namun demikian, dala
DEMOCRAZY.ID - Indonesia mempunyai potensi sumber gas bumi yang cukup melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal jika pemerintah serius untuk menekan impor BBM, program konversi kendaraan BBM ke bahan bakar gas (BBG) bisa menjadi alternatif. Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi menilai bahwa kebijakan pemerintah yang terus berubah-ubah membuat upaya untuk meninggalkan impor BBM semakin lama. Pasalnya, sebelum gencar menggenjot pengembangan ekosistem mobil listrik pemerintah sudah mempunyai program konversi BBG. "Kemudian Pertamina mencoba juga dengan B20, B30 kemudian gasifikasi belum selesai udah coba lagi. Menurut saya ada dua hal. Pertama menunjukkan pemerintah gak serius untuk migrasi dari energi fosil ke energi bersih termasuk gas," katanya, Kamis (12/5/2022). Lebih lanjut, Fahmi menilai bahwa harga BBG saat ini memang jauh lebih murah dibandingkan BBM. Pasalnya, Indonesia memiliki sumber gas yang cukup besar. Namun demikian, dala