POLITIK

Analis Politik Ungkap Adanya Potensi Jokowi Kudeta Megawati, Durhaka ke Emak?

DEMOCRAZY.ID
Mei 24, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Analis Politik Ungkap Adanya Potensi Jokowi Kudeta Megawati, Durhaka ke Emak?

Analis Politik Ungkap Adanya Potensi Jokowi Kudeta Megawati, Durhaka ke Emak?

DEMOCRAZY.ID - Setiap partai politik selalu memiliki figur-figur yang secara kultural tidak mudah beralih kepada kelompok yang berbeda kulturnya.


Atas alasan itu, pengamat komunikasi politik Universitas Padjadjaran (Unpad), Dadang Rahmat menilai potensi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dikudeta oleh Presiden Joko Widodo belum signifikan.


Penilaian ini disampaikan lantaran sudah muncul analisa terkait pengambilalihan kekuasaan Megawati oleh Jokowi.


"Kalau misalnya Golkar, Golkar itu relatif kalau dulu di awal-awalnya selalu militer, ke sininya pengusaha, dan bisa dari kelompok manapun, dari faksi-faksi yang selama ini ada di Golkar. Itu dinamis,” tegasnya, Selasa (24/5).


Begitu juga dengan PKB, menurutnya, partai ini tidak akan jauh dari lingkar-lingkar NU. Di partai ini juga pengaruh keluarga Gus Dur terbilang signifikan.


Kembali ke PDIP. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad ini menilai bahwa cita rasa banteng moncong putih sangat kental dengan keluarga Bung Karno.


Memang ada kemungkinan Megawati dikudeta seperti Gus Dur dikalahkan Cak Imin. Sebab dalam politik semua kemungkinan bisa saja terjadi.


Tapi peluang itu teramat kecil. Ini lantaran PDIP dibangun dengan landasan ideologis yang kultural, yakni ideologis dari keluarga Bung Karno.


“Jadi saya melihat sampai saat ini ada (potensi kudeta), tapi tidak terlalu besar, atau belum besar lah,” kata Dadang.


"Kecuali kalau nanti dari keluarga Bung Karnonya sendiri yang kemudian melepaskan," tutupnya. 


Jokowi Sudah Tidak Menunjukkan Rasa Hormat Lagi ke Megawati


Presiden Joko Widodo sudah berani menunjukkan taringnya kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.


Berbeda dengan dahulu yang selalu taat dan patuh terhadap keputusan partai dan Megawati dalam urusan politik, kini Jokowi bermanuver dengan mengisyaratkan dukungan kepada Ganjar Pranowo.


Padahal, hingga saat ini baik PDIP maupun Megawati belum mengumumkan capres yang akan diusung pada pemilihan presiden 2024.


“Relasi Jokowi dan Megawati tidak dalam posisi yang baik, setidaknya Jokowi tidak lagi memunjukkan rasa hormatnya pada Megawati sebagaimana dahulu. Dalam artian, Jokowi mulai berani secara terbuka berkonflik dengan Megawati, sekaligus Puan,” kata pengamat politik Dedi Kurnia Syah beberapa saat lau di Jakarta, Selasa (24/5).


Presiden Jokowi sebelumnya memberikan arahan kepada relawan Pro Jokowi (Projo) mengenai Pilpres 2024. 


Ia meminta Projo untuk bersabar termasuk urusan dukungan politik pada Pilpres 2024.


“Urusan politik? Ojo kesusu sik. Jangan tergesa-gesa," ujar Jokowi dalam sambutannya di lokasi Rakernas V Projo di Borobudur, Magelang, Sabtu (21/5).


“Meskipun... Meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini," sambung Jokowi dalam rakernas yang juga dihadiri Ganjar Pranowo.  [Democrazy/rmol]

Penulis blog