DEMOCRAZY.ID - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara menyebut orang-orang yang melakukan audiensi dengan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Wiranto, Jumat (8/4/2022), adalah bukan bagian dari barisannya. Organisasi itu mengklarifikasi terkait sikap kepada pemerintah dan aksi mahasiswa pada 11 April yang akan datang. Melalui akun instagram @bemnusantara.id , BEM Nusantara bahkan menyebut orang-orang yang bertemu Wiranto tersebut sebagai pandir . "Jadi gaess, yang kemarin ketemu pak wiranto itu pasukan pandir yang claim-claim Bemnus aja," tulis akun tersebut, Sabtu (9/4/2022). "Pointnya pasukan pandir yang ketemu pak wiranto, that's not part of us!," tambahnya. Adapun Sekertaris Pusat BEM Nusantara, Ridho Alamsyah menyadari, pihaknya banyak dikecam karena pertemuan tersebut. Tapi, dia memastikan, orang-orang yang ada dalam audiensi dengan Wiranto bukan bagian dari pihaknya dan BEM Nusantara pusat belum membuat keputusan terkait aksi 11 April. "Kalau
Terungkap! Mahasiswa Yang Temui Wiranto Bahas Migor-Jokowi 3 Periode Ternyata BEM Nusantara Palsu
April 09, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara menyebut orang-orang yang melakukan audiensi dengan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Wiranto, Jumat (8/4/2022), adalah bukan bagian dari barisannya. Organisasi itu mengklarifikasi terkait sikap kepada pemerintah dan aksi mahasiswa pada 11 April yang akan datang. Melalui akun instagram @bemnusantara.id , BEM Nusantara bahkan menyebut orang-orang yang bertemu Wiranto tersebut sebagai pandir . "Jadi gaess, yang kemarin ketemu pak wiranto itu pasukan pandir yang claim-claim Bemnus aja," tulis akun tersebut, Sabtu (9/4/2022). "Pointnya pasukan pandir yang ketemu pak wiranto, that's not part of us!," tambahnya. Adapun Sekertaris Pusat BEM Nusantara, Ridho Alamsyah menyadari, pihaknya banyak dikecam karena pertemuan tersebut. Tapi, dia memastikan, orang-orang yang ada dalam audiensi dengan Wiranto bukan bagian dari pihaknya dan BEM Nusantara pusat belum membuat keputusan terkait aksi 11 April. "Kalau