DEMOCRAZY.ID - Pengamat terorisme Universitas Malikussaleh Al Chaidar menduga ada upaya Densus 88 Polri menggiring opini penundaan Pemilu 2024 lewat pernyataan Negara Islam Indonesia (NII) berencana menggulingkan pemerintahan. Al Chaidar meragukan klaim Densus 88 bahwa NII bersiap menggulingkan pemerintahan. Ia menyebut kelompok itu tak sebesar kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ataupun Jamaah Islamiyah (JI). "Malah jadi seperti menggiring opini untuk mengarahkan akan terjadi sesuatu yang darurat pada tahun 2024 tersebut sehingga pemerintah bisa memanipulasi data-data ini untuk kepentingan-kepentingan menurunkan (menunda) pemilu dan sebagainya," kata Al Chaidar, Senin (18/4). Al Chaidar menjelaskan NII adalah organisasi mujahidin paling tidak kompak di seluruh dunia. Ia menyebut organisasi ini pernah terpecah hingga 34 faksi. Saat ini, ada 14 faksi di NII. Selain itu, jumlah pengikut NII juga kecil. Ia memperkirakan anggota NII tak sampai 1 persen penduduk Indo
Pengamat Duga Densus 88 Giring Opini Tunda Pemilu Lewat Isu NII Ingin Gulingkan Jokowi
April 19, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Pengamat terorisme Universitas Malikussaleh Al Chaidar menduga ada upaya Densus 88 Polri menggiring opini penundaan Pemilu 2024 lewat pernyataan Negara Islam Indonesia (NII) berencana menggulingkan pemerintahan. Al Chaidar meragukan klaim Densus 88 bahwa NII bersiap menggulingkan pemerintahan. Ia menyebut kelompok itu tak sebesar kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ataupun Jamaah Islamiyah (JI). "Malah jadi seperti menggiring opini untuk mengarahkan akan terjadi sesuatu yang darurat pada tahun 2024 tersebut sehingga pemerintah bisa memanipulasi data-data ini untuk kepentingan-kepentingan menurunkan (menunda) pemilu dan sebagainya," kata Al Chaidar, Senin (18/4). Al Chaidar menjelaskan NII adalah organisasi mujahidin paling tidak kompak di seluruh dunia. Ia menyebut organisasi ini pernah terpecah hingga 34 faksi. Saat ini, ada 14 faksi di NII. Selain itu, jumlah pengikut NII juga kecil. Ia memperkirakan anggota NII tak sampai 1 persen penduduk Indo