DEMOCRAZY.ID - Video pedagang yang berteriak minta tolong saudaranya dipenjara lantaran menolak pungutan liar (pungli) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada saat menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng kepada pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Bogor, Kota Bogor viral di media sosial. Dalam pengakuannya kepada presiden, pedagang ini mengaku pamannya ditangkap polisi karena menolak pungli yang dilakukan preman. Pedagang itu adalah kakak beradik bernama Kurnialih (23) dan Rahman (20) yang merupakan keponakan Ujang Sarjana, paman mereka yang ditangkap polisi. Ujang adalah adik dari orang tua mereka bernama Ade Karnafi (48). Mereka adalah keluarga pedagang buah di pasar tersebut. Kunialih dan Rahman mengungkap apa yang mereka lakukan dengan mengadukan permasalahan yang dihadapi pamannya adalah hal yang spontan. "Pengen ngadu spontan habis bingung mau ke siapa lagi. Semua cara sudah kita lakuin kan cuma tidak ada tanggapan. Pas pak Jokowi datang kami teriak-te
Pedagang Yang Curhat ke Jokowi Jelaskan Kronologi Pamannya Ditangkap
April 22, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Video pedagang yang berteriak minta tolong saudaranya dipenjara lantaran menolak pungutan liar (pungli) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada saat menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng kepada pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Bogor, Kota Bogor viral di media sosial. Dalam pengakuannya kepada presiden, pedagang ini mengaku pamannya ditangkap polisi karena menolak pungli yang dilakukan preman. Pedagang itu adalah kakak beradik bernama Kurnialih (23) dan Rahman (20) yang merupakan keponakan Ujang Sarjana, paman mereka yang ditangkap polisi. Ujang adalah adik dari orang tua mereka bernama Ade Karnafi (48). Mereka adalah keluarga pedagang buah di pasar tersebut. Kunialih dan Rahman mengungkap apa yang mereka lakukan dengan mengadukan permasalahan yang dihadapi pamannya adalah hal yang spontan. "Pengen ngadu spontan habis bingung mau ke siapa lagi. Semua cara sudah kita lakuin kan cuma tidak ada tanggapan. Pas pak Jokowi datang kami teriak-te