HUKUM

Pesan Mengejutkan Freddy Budiman ke Anaknya di Detik-Detik Sebelum Eksekusi Mati

DEMOCRAZY.ID
Januari 03, 2022
0 Komentar
Beranda
HUKUM
Pesan Mengejutkan Freddy Budiman ke Anaknya di Detik-Detik Sebelum Eksekusi Mati

Pesan Mengejutkan Freddy Budiman ke Anaknya di Detik-Detik Sebelum Eksekusi Mati

DEMOCRAZY.ID - Freddy Budiman menemui ajalnya dalam eksekusi mati di lapangan tembak Limus Buntu, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 29 Juli 2016. 


Terungkap cerita mengejutkan dari sang anak, Fikri Fernanda Budiman saat detik-detik sebelum eksekusi dilakukan. 


Cerita itu diungkapkan Firi dalam sebuah podcast di channel YouTube Gritte Agatha, beberapa waktu lalu. 


Fikri bercerita tentang pertemuan terakhirnya dengan ayahnya sebelum dieksekusi mati regu tembak dari Brimob Polda Jawa Tengah. 


Fikri bercerita, saat kunjungan terakhir Freddy Budiman minta kunjungannya dilakukan di kamarnya. 


Pasalnya, ada beberapa obrolan yang ingin dilakukan secara intim. 


Hal yang membuat kaget Fikri, ayahnya terlihat santai menjelang akhir hidupnya. 


Bahkan, Freddy bercanda ingin memandikan anaknya lagi. 


Ia tetap tenang tidak seperti orang yang ingin diesksekusi mati. 


“Gue ngeliat sendiri dia gak ada rasa kesedihan, kayak masih bercanda aja gitu loh,” ujar Fikri dikutip Senin (03/01/2022). 


Saat itu, lanjut Fikri, dirinya tak kuasa menahan tangis mendengar tidak lama lagi ayahnya akan dieksekusi oleh regu tembak dari Brimob di Nusakambangan.


Namun, ada pesan ayahnya yang membuatnya kuat.


“Hal yang membuat gua kuat sampai sekarang, pesan papa waktu itu adalah: dedek boleh sekarang nangis sebanyak-banyaknya. Keluarin aja semua tangisan, semua kesedihan dedek keluarin sekarang, setelah papa udah gak ada, setelah dedek keluar dari lapas ini, dedek udah gak boleh lagi nangis, dedek harus jadi laki-laki yang kuat, jadi laki-laki yang punya mental yang kuat dan bisa berjuang di kehidupan ini,” ucap Fikri menirukan pesan ayahnya. 


Freddy Budiman saat itu minta dimundurkan eksekusinya setelah sholat Isya. 


Sebelum dieksekusi, mereka makan dan sholat Isya berjamaah. 


Setelahnya. Fikri pun mengingat dirinya disuapi untuk terakhir kali oleh ayahnya.


“Sampe keluar pintu aku teriak ‘Aku sayang papa’. Sebenarnya pengen Fikri mandiin, tapi dilarang karena takut mempengaruhi psikologi dia. Akhirnya ayahnya sampai dengan kondisi sudah dimandiin dalam peti mati,” pungkasnya. 


Untuk diketahui, Freddy Budiman divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat karena terbukti mengimpor 1.412.476 butir ekstasi dari China pada Mei 2012 silam. [Democrazy/oke]

Penulis blog