DEMOCRAZY.ID - PT Bio Farma merespons pernyataan anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, yang menuding adanya tipu-tipu bisnis PCR dengan menerapkan tarif berbeda tergantung waktu keluarnya hasil tes. Dirut PT Bio Farma Honesti Basyir menyebut penerapan tarif berbeda tergantung waktu keluarnya hasil tes PCR juga terjadi di sejumlah negara. "Ada yang beri tarif berdasarkan waktu penyelesaian, ada yang 12 jam, ada yang 3 hari, ada yang 48 jam dan bervariasi. Di beberapa negara juga saya pelajari, juga bervariasi," kata Honesti Basyir dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/11/2021). Honesti menjelaskan alasan hal tersebut bisa terjadi. Menurutnya, memang ada pihak yang terkadang meminta hasil tes PCR lebih cepat. "Saya lihat juga logikanya, mesin itu kan ada yang mesin running 96 sampel, itu running. Untuk ekonomisnya harus 96 sampel di-running (semua). Tapi kadang-kadang ada yang sampel itu nggak cukup
Bio Farma Akhirnya Buka Suara Soal Tudingan Ada 'Tipu-tipu' Bisnis PCR
Maret 12, 2024
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - PT Bio Farma merespons pernyataan anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, yang menuding adanya tipu-tipu bisnis PCR dengan menerapkan tarif berbeda tergantung waktu keluarnya hasil tes. Dirut PT Bio Farma Honesti Basyir menyebut penerapan tarif berbeda tergantung waktu keluarnya hasil tes PCR juga terjadi di sejumlah negara. "Ada yang beri tarif berdasarkan waktu penyelesaian, ada yang 12 jam, ada yang 3 hari, ada yang 48 jam dan bervariasi. Di beberapa negara juga saya pelajari, juga bervariasi," kata Honesti Basyir dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/11/2021). Honesti menjelaskan alasan hal tersebut bisa terjadi. Menurutnya, memang ada pihak yang terkadang meminta hasil tes PCR lebih cepat. "Saya lihat juga logikanya, mesin itu kan ada yang mesin running 96 sampel, itu running. Untuk ekonomisnya harus 96 sampel di-running (semua). Tapi kadang-kadang ada yang sampel itu nggak cukup