POLITIK

Pengamat Semakin Yakin Ada 'Misi Amendemen' di Balik Pertemuan Partai Koalisi Jokowi

DEMOCRAZY.ID
September 02, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Pengamat Semakin Yakin Ada 'Misi Amendemen' di Balik Pertemuan Partai Koalisi Jokowi

Pengamat Semakin Yakin Ada 'Misi Amendemen' di Balik Pertemuan Partai Koalisi Jokowi

DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik dan pemerintahan dari The Habibie Center, Bawono Kumoro berpendapat pertemuan Presiden Joko Widodo dan para elite partai politik koalisi berkaitan dengan amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


Bawono menilai pertemuan itu lebih dari sekadar membahas penanganan pandemi Covid-19 dan pemindahan ibu kota negara. 


Ia menyebut ada kemungkinan pertemuan dilakukan untuk merapatkan barisan koalisi jelang amendemen.


"Presiden bisa jadi mengonsolidasikan partai-partai yang punya kursi bagaimana amandemen bisa direalisasikan, digolkan, termasuk PPHN," kata Bawono saat dihubungi, Kamis (2/9).


Ia berkata salah satu indikasi bahwa pertemuan itu terkait amendemen adalah penambahan anggota koalisi. 


Menurutnya, Jokowi punya kepentingan di parlemen saat mengajak PAN bergabung. 


Bawono menduga posisi PAN sebagai 'suara cadangan' Jokowi di parlemen. 


Pasalnya, tak semua anggota koalisi menunjukkan respons positif tentang amandemen konstitusi.


"Mengajak PAN sebagai langkah antisipasi bila salah satu partai yang ada saat ini, ada yang enggak mau ikut amendemen. Nasdem kan suaranya masih agak nolak-nolak," tuturnya.


Dihubungi terpisah, pengamat politik Ray Rangkuti juga berpendapat senada. 


Ia tak yakin pertemuan Jokowi dan para elite parpol hanya sekadar makan malam dan silaturahmi.


"Yang diumumkan begitu (hanya silaturahmi), tapi siapa tang tahu isi detailnya? Pertemuan partai-partai itu dibocorkan juga oleh sebagian pihak, PAN misalnya, bahwa salah satu isu pembicaraan soal amendemen," ujar Ray saat dihubungi, Kamis (2/9).


Sebelumnya, Jokowi dua kali mengundang partai politik pendukung pemerintah ke Istana. 


Partai-partai pemilik kursi di DPR RI diundang ke Istana pada Rabu (25/8), sedangkan partai non-parlemen diundang pada Rabu (1/9).


Sejumlah elite parpol yang hadir mengklaim pertemuan hanya membahas soal pabdemi, perbaikan ekonomi, dan pemindahan ibu kota negara. 


Namun, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengungkap ada pembicaraan soal amandemen UUD 1945. [Democrazy/cnn]

Penulis blog