DEMOCRAZY.ID - Sejak era pemerintahan Presiden Joko Widodo, anggaran Badan Intelijen Negara (BIN) naik drastis. Pada 2017 anggaran BIN naik menjadi 9,4 triliun dari sebelumnya (2016) hanya Rp2,1 triliun. Kenaikan anggaran BIN diperuntukkan bagi program di bidang intelijen siber, sarana dan prasarana modernisasi peralatan intelijen, penambahan jumlah kegiatan ataupun operasi intelijen, serta untuk personel intelijen profesional. Anggaran BIN yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sempat turun pada 2019 menjadi Rp5,4 triliun. Kemudian pada 2020 anggaran BIN naik menjadi Rp7,4 triliun. Dari angka itu, Rp100 miliar lebih digunakan untuk operasi intelijen siber. Semnatara pada 2021 anggaran BIN naik menjadi Rp8,5 triliun. Rencananya, anggaran BIN kembali dinaikkan pada 2022 menjadi Rp10,5 triliun. Anggaran tersebut sudah masuk dalam Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Nasional (RAPBN) 2022. “Anggaran Badan Intelijen Negara (BIN) pada RAPBN 2022: 10,52 T (1
DEMOCRAZY.ID - Sejak era pemerintahan Presiden Joko Widodo, anggaran Badan Intelijen Negara (BIN) naik drastis. Pada 2017 anggaran BIN naik menjadi 9,4 triliun dari sebelumnya (2016) hanya Rp2,1 triliun. Kenaikan anggaran BIN diperuntukkan bagi program di bidang intelijen siber, sarana dan prasarana modernisasi peralatan intelijen, penambahan jumlah kegiatan ataupun operasi intelijen, serta untuk personel intelijen profesional. Anggaran BIN yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sempat turun pada 2019 menjadi Rp5,4 triliun. Kemudian pada 2020 anggaran BIN naik menjadi Rp7,4 triliun. Dari angka itu, Rp100 miliar lebih digunakan untuk operasi intelijen siber. Semnatara pada 2021 anggaran BIN naik menjadi Rp8,5 triliun. Rencananya, anggaran BIN kembali dinaikkan pada 2022 menjadi Rp10,5 triliun. Anggaran tersebut sudah masuk dalam Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Nasional (RAPBN) 2022. “Anggaran Badan Intelijen Negara (BIN) pada RAPBN 2022: 10,52 T (1