POLITIK

Soroti Maraknya Baliho Para Elite Politik, Rocky Gerung Sebut Semua Itu Hanya Jadi Persaingan Tiga Kelompok Ini

DEMOCRAZY.ID
Agustus 11, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Soroti Maraknya Baliho Para Elite Politik, Rocky Gerung Sebut Semua Itu Hanya Jadi Persaingan Tiga Kelompok Ini

Soroti Maraknya Baliho Para Elite Politik, Rocky Gerung Sebut Semua Itu Hanya Jadi Persaingan Tiga Kelompok Ini

DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung angkat bicara menanggapi baliho Puan Maharani yang beredar luas sebelum 2024.


Rocky Gerung menyebut baliho Puan Maharani yang beredar luas sebelum 2024 merupakan jalan menuju 'End Game' dari Presiden Jokowi.


"Buat Ibu Puan itu murah karena gak bakal kepasang sampai 2024, karena dia pasang sampai September lah. Karena setelah 17 Agustus, kasak-kusuk 'End Game' itu akan terjadi," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu, 11 Agustus 2021.


Rocky Gerung berpendapat bahwa PDIP saat ini sudah tidak sabar untuk mempercepat perubahan konstelasi politik kira-kira setelah momen HUT RI ke-76.


Cara Puan Maharani memasang baliho besar-besaran dinilai membuat panik Airlangga Hartarto sebagai salah satu pesaing utama Puan Maharani.


"Jadi dengan mudah kita bisa terangkan kepada publik, PDIP sudah nekat untuk mempercepat perubahan politik yang cara seperti itu membuat panik Airlangga, Airlangga langsung pasang juga. Jadi persaingan antara Jokowi, Airlangga, dan Ibu Mega aja sebetulnya," ujarnya.


Rocky Gerung juga mengatakan bahwa persaingan antara kubu Jokowi (diwakili oleh Ganjar Pranowo), Airlangga Hartarto, dan kubu Megawati (diwakili oleh Puan Maharani) dalam bursa calon presiden 2024 akan menjadi sangat seru.


Sehingga, pers akan mengupas habis topik tersebut termasuk potensi saling serang di antara ketiga kubu tersebut.


"Jadi pertarungan ini akan menjadi konsumsi anak buah pers, oleh karena itu akan tahu siapa yang akan membuka kebobrokan siapa itu kira-kira," katanya.


Rocky Gerung kemudian memberikan pendapatnya mengenai penyebab Luhut Binsar Pandjaitan tidak tertarik untuk maju dalam bursa Pilpres 2024.


Dia berpendapat, dalam kondisi saat ini saja dia telah menjadi penguasa negeri yang sesungguhnya, meski hanya menjabat sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi sekaligus memimpin penanganan pandemi Covid-19 di Jawa-Bali.


Dia juga menilai Luhut Binsar Pandjaitan akan menciptakan biografinya sendiri sebagai sosok yang sangat bertanggung jawab di balik kegagalan Presiden Jokowi dalam membuat kebijakan.


"Saya kira pikiran Pak Luhut betul, dia di ujung usianya segera ingin menambahkan satu bab biografinya bahwa dia pernah menjadi tokoh sentral dalam kepresidenan Pak Jokowi, bahwa dia kemudian menyesal karena pemerintahan Presiden Jokowi tidak sukses, secara gentleman Pak Luhut juga akan mengatakan bahwa 'Saya juga ikut bertanggung jawab terhadap kegagalan Presiden Jokowi'," ujar dia.


Mengenai beredarnya foto yang memperlihatkan baliho Puan Maharani yang terpasang di depan WC umum dekat sebuah sungai, Rocky Gerung memberikan penafsiran berdasarkan analoginya.


Menurutnya, baliho Puan Maharani yang beredar di sepanjang jalan hanya layak untuk ditempatkan di tempat-tempat yang identik dengan polusi.


"Kalau saya tafsirkan secara dekonstruksi juga, mungkin banyak penduduk yang karena kekurangan gizi sehingga asupan gizinya tidak seimbang, maka dia mengalami konstipasi tuh. Karena itu, dengan kepak sayap kebhinekaan dapat energi tiba-tiba lalu 'breeet' nah jadi mencret juga. Jadi kita ambil manfaatnya bahwa spanduk itu ternyata tidak berguna di tengah jalan, berguna justru di jamban-jamban," tuturnya. [Democrazy/rep]

Penulis blog