DEMOCRAZY.ID - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi memaparkan disertasinya dalam sidang promosi doktor di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Kamis (5/8/2021). Menurutnya, kehadiran ruang publik digital telah memberikan dampak dalam kehidupan bernegara, termasuk dalam proses demokratisasi dan kontestasi ideologi politik gerakan Islam di Indonesia. Adapun disertasinya membahas tentang ‘Kontestasi Ideologi Politik Gerakan Islam Indonesia di Ruang Publik Digital’. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menganalisa data hasil studi kepustakaan dan dokumentasi yang dihimpun dari website dan media sosial. Adapun gerakan Islam yang menjadi objek kajiannya adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI), NU, serta Muhammadiyah. Dalam kajiannya, Zainut menemukan bahwa ruang publik digital telah memfasilitasi gerakan Islamis (HTI dan FPI) untuk memproduksi dan mendistribusikan wacana ideologi politik alternatif di luar batasan lembaga formal dan politik
DEMOCRAZY.ID - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi memaparkan disertasinya dalam sidang promosi doktor di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Kamis (5/8/2021). Menurutnya, kehadiran ruang publik digital telah memberikan dampak dalam kehidupan bernegara, termasuk dalam proses demokratisasi dan kontestasi ideologi politik gerakan Islam di Indonesia. Adapun disertasinya membahas tentang ‘Kontestasi Ideologi Politik Gerakan Islam Indonesia di Ruang Publik Digital’. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menganalisa data hasil studi kepustakaan dan dokumentasi yang dihimpun dari website dan media sosial. Adapun gerakan Islam yang menjadi objek kajiannya adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI), NU, serta Muhammadiyah. Dalam kajiannya, Zainut menemukan bahwa ruang publik digital telah memfasilitasi gerakan Islamis (HTI dan FPI) untuk memproduksi dan mendistribusikan wacana ideologi politik alternatif di luar batasan lembaga formal dan politik