PERISTIWA POLITIK

Begini Tanggapan ICW Soal Ada Pegawai Malu Kerja di KPK

DEMOCRAZY.ID
Agustus 12, 2021
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
POLITIK
Begini Tanggapan ICW Soal Ada Pegawai Malu Kerja di KPK

Begini Tanggapan ICW Soal Ada Pegawai Malu Kerja di KPK

DEMOCRAZY.ID - Indonesia Corruption Watch (ICW) menganggap wajar jika ada salah satu pegawai yang mengaku malu pada KPK saat ini. 


ICW menyebut KPK memang sudah tidak seperti sediakala.


"Bagi ICW, hal itu wajar mengingat kondisi KPK memang tidak seperti sedia kala. Praktis nilai-nilai integritas yang ada, tumbuh, dan kembang di KPK perlahan mulai terkikis," kata peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, saat dihubungi, Rabu (11/8/2021).


Lebih lanjut Kurnia menyebut malunya pegawai KPK juga sebagai akibat performa KPK yang kian anjlok dan penanganan internal yang diwarnai perdebatan. 


Selain itu, menurutnya, KPK saat ini tidak bisa diandalkan dalam pemberantasan korupsi.


"Tidak cukup itu, performa KPK pun kian anjlok, utamanya dalam hal penindakan. Pengelolaan internal kelembagaan juga diwarnai perdebatan, misalnya penyelenggaraan tes wawasan kebangsaan bagi pegawai KPK. Secara sederhana, KPK memang benar-benar tidak bisa diandalkan lagi untuk tugas pemberantasan korupsi," ucapnya.


"Sederet prestasi KPK kini telah berubah menjadi kontroversi," lanjutnya.


Kurnia menyebut berubahnya KPK yang dulu menjadi sekarang ini bermuara pada isu dua utama. 


"Yakni terpilihnya lima komisioner yang penuh dengan permasalahan dan perubahan UU KPK," imbuhnya.


MAKI Anggap KPK Sekarang Tak Bisa Dibanggakan


Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) juga turut menganggap wajar ketika ada salah satu pegawai KPK yang merasa malu dengan lembaga tempatnya bekerja. 


MAKI menilai itu sebagai pertanda terjadinya penurunan di KPK.


"Saya kira wajar karena memang KPK sekarang menurun, tidak ada sesuatu yang dibanggakan lagi gitu, meski dia bukan tugas di penanganan perkara, dia bisa jadi tetap malu," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman saat dihubungi, Rabu (11/8/2021).


Boyamin lantas membandingkan kondisi KPK yang dulu dan sekarang. 


Dia menyebut dulu pegawai KPK juga tertutup terhadap statusnya sebagai pegawai KPK. 


Namun itu karena sebatas menjaga kerahasiaan dan keamanan diri.


"Ya ini diakui atau tidak bahwa memang terjadi penurunan kualitas KPK. Dulu orang itu menyatakan tidak mengakui pegawai KPK dalam rangka untuk menjaga kerahasiaan, bahwa dia karena ketika bertemu orang memang diminta tidak untuk secara nyata menyatakan dirinya pegawai KPK, untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan, dan itu memang sesuatu yang pasti dalam hatinya membanggakan malah sebagai pegawai KPK tersebut," jelasnya.


Lebih lanjut, Boyamin mengungkap kondisi malunya para pegawai ini juga ternyata dialami pegawai KPK yang baru saja dilantik sebagai ASN. 


Menurutnya, memang sudah tidak ada lagi kebanggaan dari para pegawai KPK terhadap lembaganya.


"Karena saya tahu juga yang lain itu kemudian merasa, beberapa orang yang masih kemarin lolos dan sekarang pegawai KPK, ASN, tampaknya juga tidak begitu bangga, dan rasanya--bahasa saya--begitulah berkomunikasi gitu tidak bangga seperti dulu-dulu lagi. Ya kalau Febri Diansyah menemukan temannya ada yang malu, ya itu konsekuensi dari penurunan kualitas KPK," ujarnya. [Democrazy/kmp]

Penulis blog