POLITIK

Begini Tanggapan Rocky Gerung Terkait Pernyataan Faisal Basri Inginkan Ngabalin & Moeldoko Dipecat

DEMOCRAZY.ID
Juli 27, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Begini Tanggapan Rocky Gerung Terkait Pernyataan Faisal Basri Inginkan Ngabalin & Moeldoko Dipecat

Begini Tanggapan Rocky Gerung Terkait Pernyataan Faisal Basri Inginkan Ngabalin & Moeldoko Dipecat

DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari pernyataan Faisal Basri yang ingin agar Ali Mochtar Ngabalin dan Moeldoko dipecat dari posisinya.


Rocky Gerung menilai Faisal Basri melontarkan pernyataan tersebut agar tidak terlampau jauh untuk menyerukan agar Jokowi segera mengundurkan diri sebagai Presiden RI.


"Ya Faisal Basri tentu tahu kenapa dia mesti ucapin itu, karena dia nggak mungkin terlalu lompat kan. Sebab kalau diminta Pak Jokowi yang dipecat duluan, nanti yang pecat Ngabalin sama Moeldoko siapa?," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung pada Selasa, 27 Juli 2021.


Pernyataan Faisal Basri yang ingin agar Presiden Jokowi memecat Ngabalin dan Moeldoko sempat menuai reaksi dari netizen.


Rocky Gerung pun mencoba menanggapi reaksi netizen yang menyarankan Faisal Basri untuk mengeluarkan opininya agar Luhut Binsar Pandjaitan juga ikut dipecat oleh Presiden Jokowi.


Sebab, banyak kalangan menilai Luhut Binsar Pandjaitan memiliki kekuatan yang mempengaruhi jalannya pemerintahan secara keseluruhan, hingga kerap disebut sebagai 'perdana menteri'.


"Ya, Pak Luhut udah jadi tokoh yang kadang kala diterima kemampuan dia untuk menganalisis keadaan. Luhut tuh pinter, mampu untuk bikin prediksi tapi sama juga sebetulnya dia juga nggak punya kemampuan untuk mengeksekusi karena pertimbangan macam-macam terutama bisnis. Ini juga Pak Luhut disandera oleh pikiran Jokowi yaitu 'Utamakan bisnis'," ujarnya.


Rocky Gerung kemudian sempat berbicara mengenai keberadaan Luhut Binsar Pandjaitan dan Moeldoko yang merupakan pemilik gelar Adhi Makayasa.


Akan tetapi, gelar yang mereka miliki dinilai tak memiliki kontribusi apapun terhadap kualitas pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. 


Terlebih dengan adanya keberadaan sosok Ngabalin sebagai salah satu anggota KSP.


"Ajaibnya, orang di sampingnya (Moeldoko) itu 'Adi Makadungu' (merujuk pada Ngabalin) yang diminta oleh Faisal Basri untuk ikut dipecat. Jadi sebetulnya, staf-staf Pak Moeldoko ini yang juga mengacaukan keadaan karena nggak mampu untuk membaca pemikiran Pak Moeldoko," katanya.


Beberapa waktu lalu, Faisal Basri menyebut bahwa dirinya ingin agar Ngabalin segera dipecat dari KSP karena sering menimbulkan kegaduhan di kalangan publik.


Rocky Gerung membenarkan pernyataan tersebut karena narasi yang dilontarkan Ngabalin dalam menyikapi kebijakan pemerintah cenderung 'monoton'.


"Ya betul, Faisal Basri ingin supaya beliau itu dihentikan fungsi ngocehnya itu di publik. Karena dia seolah-olah menyatakan 'Saya barusan bertemu dengan presiden, narasi kamu buruk Rocky'. Ya tapi narasinya (Ngabalin) juga itu-itu aja," ujar dia.


Rocky Gerung menyebut keadaan tersebut sebagai 'pembusukan yang tak terlihat' dan sudah seharusnya pihak Istana mendeteksi hal tersebut.


Akan tetapi, dia mengatakan bahwa pihak Istana hanya dapat mampu mendeteksi hal tersebut jika memiliki insting yang sehat dan tajam.


"Keadaan yang boleh kita sebut dengan istilah 'pembusukan yang tak terlihat' itu sebetulnya yang mesti dideteksi oleh kekuasaan. Tapi kekuasaan nggak bisa mendeteksi, karena yang bisa mendeteksi kebusukan itu cuma hidung yang sehat. Kalau hidungnya juga infeksi, busuk, dia juga nggak bisa mencium juga," tuturnya. [Democrazy/pkr]

Penulis blog