POLITIK

Tanggapi Gerakan 3 Periode Jokowi, Pengamat: Untuk Kepentingan Pendukung dan Oligarki!

DEMOCRAZY.ID
Juni 22, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Tanggapi Gerakan 3 Periode Jokowi, Pengamat: Untuk Kepentingan Pendukung dan Oligarki!

Tanggapi-Gerakan-3-Periode-Jokowi-Pengamat-Untuk-Kepentingan-Pendukung-dan-Oligarki

DEMOCRAZY.ID - Pengamat Politik Ujang Komarudin berpandangan, isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkuasa tiga periode terlihat untuk kepentingan pendukung dan oligarki yang mengelilinginya. 


Padahal menurut Ujang, banyak figur di republik ini yang hebat. 


"Itu salah dan sesat. Indonesia tanpa Jokowi dan Prabowo pun tak ada masalah. Tak akan kehilangan apa-apa. Justru rakyat ingin pemimpin baru di 2024," terang Ujang saat dihubungi, Selasa (22/6/2021).


Selain itu, Ujang juga menduga, gerakan isu tiga periode dikarenakan para pendukungnya takut kehilangan jabatan dan kekuasaan. 


Pasalnya, Jokowi tidak bisa maju kembali di tahun 2024.


"Tak ada jabatan yang harus dipertahankan dan dibela, hanya demi kepentingan kelompok tersebut. Bisa saja gerakan tersebut sengaja dibuat tuk kelabui rakyat. Karena rakyat sudah banyak dibodohi dengan akrobat politik yang aneh. Bisa juga ingin menjerumuskan Jokowi. Karena katanya Jokowi tidak ingin 3 periode," ungkapnya.


Dengan demikian Ujang menegaskan, seberapa besarpun kekuatan para penggerak tiga periode jabatan Jokowi, tidak akan bisa mengalahkan kekuatan rakyat.


"Rakyat sudah sengsara. Jangan ditambah lagi penderitaannya itu dan rakyat bisa saja akan melawan. Jadi sejatinya akhiri soal jabatan Jokowi 3 periode itu. Apalagi sekarang sudah ramai dan viral di Twitter soal turun sebelum 2024. Rakyat wajib menolak jabatan 3 periode Jokowi," tegasnya.


Seperti diketahui, nama Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, sedang ramai di Twitter, dalam tagar #TangkapQodari. 


Hal tersebut lantaran dirinya dianggap telah melanggar konstitusi setelah menyerukan dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiga periode.


Qodari juga mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebagai Calon Wakil Presiden (Wapres) di Pilpres 2024.


"Menurut saya prioritas utama bagi kita sekarang ini adalah rekonsiliasi nasional sebagai upaya merekatkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa sehubungan dengan polarisasi Pilpres 2019 yang semakin tinggi, bahkan lebih tinggi dari 2014," kata Qodari.


"Jadi saya mengusulkan untuk kabinet Pak Jokowi 2019-2021 kalau memang menang, atau dua-duanya lah, mau Pak Jokowi, Pak Prabowo, itu semua partai yang ada itu masuk kabinet. Jadi kabinet rekonsiliasi total," kata Qodari. [Democrazy/akr]

Penulis blog