DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Pakar ekonomi, Rizal Ramli mendapat julukan ‘Rajawali Ngepret’ karena langkah yang diambilnya.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia pada tahun 2015 tersebut pun mengungkapkan asal mula julukan tersebut disematkan kepadanya.
“Saya waktu kecil tukang baca cerita silat, nah memang ada cerita rajawali,” ucap Rizal Ramli, dikutip dari kanal Youtube tvOneNews, Senin, 14 Juni 2021.
Dia mengatakan bahwa julukan Rajawali untuknya pun tidak hanya ‘Rajawali Ngepret’, tetapi ada pula ‘Rajawali Bangkit’.
“Nah rajawali itu ada dua Rizal Ramli, rajawali ngepret itu tangan kiri untuk mengubah kultur, kultur enggak efisien, kultur KKN, itu kita ngepret. Nah yang kanan itu jurus rajawali bangkit,” kata Rizal Ramli.
Julukan itu pun diberikan, setelah Rizal Ramli berpidato dalam acara pelantikan Kabinet Kerja, yakni ketika dirinya didapuk sebagai salah satu Menko Jokowi.
Dalam pidatonya, Rizal Ramli ‘ngepret’ dua kebijakan, yakni pembelian pesawat Garuda dan proyek listrik PLN.
“Begitu dilantik, saya pidato kan, langsung kita kepret dua hal, satu saya minta pembelian pesawat long range garuda dihentikan, karena ini bakal ngerugi nih. Yang kedua, proyek listrik 35.000 watt supaya di-scale back, nanti PLN rugi,” tuturnya.
Setelah menyampaikan pidatonya, Rizal Ramli mengaku jadi bulan-bulanan media dan dibanjiri komentar pedas.
“Nah, saya habis di media, ‘Sok tahu, sok ngerti,’ apa segala macem. Habis kita dihajar,” ucapnya.
Akan tetapi, Rizal Ramli menyebut bahwa apa yang diramalkannya terhadap Garuda dan PLN tersebut benar-benar terjadi.
“Tapi kenyataannya semua ramalan saya bener, hari ini PLN kan meruginya besar sekali. Kemudian Garuda kan tahu kan, nyaris bangkrut,” ujarnya.
Sebab sebelum dilantik sebagai Menko Jokowi, Rizal Ramli mengatakan dirinya dipanggil Presiden untuk membahas hal tersebut.
“Seminggu sebelum saya dilantik jadi Menkonya pak Jokowi, saya ketemu dia, saya bilang, ‘Mas, ini hati-hati nih, Garuda bakal bangkrut lagi.' 'Gimana caranya mas Rizal?’ ‘Ya, batalin lah pembelian pesawat, gini, gini’,” katanya. [Democrazy/pkr]
