DEMOCRAZY.ID - Polemik yang terjadi di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus bergulir hingga hari ini berkaitan dengan tes wawasan kebangsaan (TWK) guna alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Hingga hari ini, polemik atas gelaran TWK KPK masih menyisakan pro dan kontra di kalangan masyarakat, terlebih usai 75 pegawai dinyatakan tidak lulus. Bahkan, dari 75 pegawai yang tidak lolos TWK KPK tersebut, 51 diantaranya sudah dinyatakan diberhentikan. Di tengah terus bergulirnya pro dan kontra ihwal gelaran TWK di KPK saat ini, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat Andi Arief rupanya tidak ingin ketinggalan untuk terus bersuara. Melalui cuitannya di Twitter, ia menyinggung soal dahulu pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau saat Partai Demokrat berhasil memenangkan Pemilu KPK mampu dijaga. "Kawan-kawan KPK yang militan, dulu dalam berbagai ujian, kekuatan kami 21% di parlemen dengan kader menjabat Presiden mampu menjagamu,"
DEMOCRAZY.ID - Polemik yang terjadi di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus bergulir hingga hari ini berkaitan dengan tes wawasan kebangsaan (TWK) guna alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Hingga hari ini, polemik atas gelaran TWK KPK masih menyisakan pro dan kontra di kalangan masyarakat, terlebih usai 75 pegawai dinyatakan tidak lulus. Bahkan, dari 75 pegawai yang tidak lolos TWK KPK tersebut, 51 diantaranya sudah dinyatakan diberhentikan. Di tengah terus bergulirnya pro dan kontra ihwal gelaran TWK di KPK saat ini, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat Andi Arief rupanya tidak ingin ketinggalan untuk terus bersuara. Melalui cuitannya di Twitter, ia menyinggung soal dahulu pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau saat Partai Demokrat berhasil memenangkan Pemilu KPK mampu dijaga. "Kawan-kawan KPK yang militan, dulu dalam berbagai ujian, kekuatan kami 21% di parlemen dengan kader menjabat Presiden mampu menjagamu,"