HUKUM KRIMINAL

Curiga Ada Kepentingan Tertentu Singkirkan Novel Baswedan, Refly Harun: Mungkin Kerja Sama "Koruptor Hitam"

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
HUKUM
KRIMINAL
Curiga Ada Kepentingan Tertentu Singkirkan Novel Baswedan, Refly Harun: Mungkin Kerja Sama "Koruptor Hitam"

Curiga-Ada-Kepentingan-Tertentu-Singkirkan-Novel-Baswedan-Refly-Harun-Mungkin-Kerja-Sama-Koruptor-Hitam

DEMOCRAZY.ID - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun baru-baru ini membongkar dugaan ada orang-orang yang berkepentingan untuk menyingkirkan Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Melansir dari video di kanal YouTube pribadi milik Refly, ia mengatakan bahwa orang-orang yang hendak menyingkirkan Novel Baswedan mendapatkan dampak dari hasil tugasnya melakukan penyidikan terhadap kasus-kasus besar.


Ia lantas mengaitkannya dengan kemunculan isu-isu radikalisme yang kemungkinan bekerja sama dengan sejumlah kelompok koruptor hitam.


"Jadi, kita tidak tahu, apakah mereka yang memunculkan isu radikalisme ini bekerja sama dengan kelompok-kelompok koruptor hitam untuk menyingkirkan Novel Baswedan atau mereka memiliki agenda kepentingan lain," ujar Refly,pada Jumat, 7 Mei 2021.


Menurut Refly, kelompok yang selalu memunculkan isu radikalisme (biasanya) adalah pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. 


Selain itu, mereka pada umumnya juga tidak suka dengan orang-orang yang berperforma "kanan", termasuk orang seperti Novel Bsawedan.


"Tidak mau lihat prestasinya apa, pokoknya begitu lihat arus kanan (langsung) dibilang radikal, berbahaya, bahkan lebih berbahaya daripada koruptor itu sendiri," sambungnya. 


Redly Harun juga menilai bahwasanya pengorbanan sebelah mata Novel Baswedan tidak dihargai.


Menurutnya, bukannya mendapatkan dukungan, tetapi orang seperti Novel justru disudutkan dan tidak diberi apresiasi.


Tidak hanya itu, bahkan ada kelompok yang justru tidak menganggap sosok Novel Baswedan sebagai pahlawan.


“Walaupun dirinya sudah menyumbangkan matanya untuk negara ini karena memberantas korupsi,” tutur Refly Harun. 


“Akan tetapi, hanya menganggapnya sebagai orang kelompok kanan atau taliban dalam KPK sebagaimana yang sering disuarkan oleh buzzer-buzzer pemerintahan. Terus terang saja,” pungkasnya. [Democrazy/trk]

Penulis blog