DEMOCRAZY.ID
Pernyataannya itu dapat dilihat dalam video berjudul 'Fix! Inilah yang Bikin Ali Mahrus Masuk Neraka' yang diunggah kanal YouTube Termometer Islam pada Minggu, 4 April 2021.
Awalnya, Yahya Waloni menceritakan bahwa ia adalah orang yang tidak kenal takut. Ia mengklaim telah dilaporkan ke polisi sebanyak 13 kali karena ceramahnya.
“Saya sudah 13 kali dilapor polisi. Bahkan saya bawa baju ke Bareskrim. ‘kapan Pak, saya dipenjara?’” ujarnya diselahi kekehan.
Yahya mengatakan bahwa tidak takut dipenjara dan bahkan mati demi membela agama Islam.
“Jangankan mau masuk penjara, mau mati untuk agama ini, tidak peduli saya. Allahu Akbar!” serunya.
Hal itu karena Yahya berpandangan bahwa komitmen membela agama memang tidak boleh setengah-seyengah.
“Musti begitu, jangan setengah-setengah," tandasnya.
Yahya lantas menyindir orang yang masuk Islam dengan tujuan selain membela Islam.
Ia memberi contoh mereka masuk dengan tujuan mencari makan atau karena ingin menikah.
Menurut Yahya, orang-orang seperti itu tidak berani dan hanya bersembunyi ketika ulama diganggu.
"Ini yang masuk Islam yang dari kafir-kafir ini, ulama diganggu, mereka tiarap. Islam lagi perang, tiarap di belakang layar. Masuk Islam cari makan. Masuk Islam minta dijamin. Masuk Islam cari makan, masuk Islam karena perut. Masuk Islam karena mau kawin, syahwat. Bukan masuk Islam karena mau bela Islam," katanya.
Ia pun membacakan surah al-Baqarah ayat 208 tentang masuk ke Islam dengan kaffah.
"Tadi yang dibaca Qori tadi 'Ya ayyuhal laziina aamanud khuluu fis silmi kaffah..' Masuk ke dalam Islam secara kaffah, sungguh-sungguh, lahir batin, perjuangkan ayat agama Allah itu," kata Yahya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kepada orang yang masuk Islam untuk tidak ragu-ragu membela agamanya sebab ia tidak sendirian.
"Jangan ragu-ragu. Banyak umat yang bela," tandas Yahya. [Democrazy/trk]
