DEMOCRAZY.ID - Bupati Puncak Willem Wandik menantang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bertempur melawan TNI-Polri di arena khusus, bukan malah meneror warga tak bersalah. Hal itu dikatakannya terkait kabar bahwa KKB menargetkan pembunuhan terhadap 19 warga di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Selain itu, ada kasus pembunuhan guru dan pembakaran gedung sekolah di distrik Beoga, penembakan tukang ojek di Kampung Eromaga, dan pembunuhan anak sekolah Ali Mom. Willem menyebut tindakan KKB dengan membunuh dan memperkosa warga melanggar adat dan bukanlah perangai laki-laki. Jika KKB bersenjata, kata dia, maka lawannya adalah TNI-Polri bukan masyarakat tidak berdaya seperti para guru, anak SMA, dan tukang ojek. "Kalau mau perang, kami siapkan lapangan perang, biar kita masyarakat mundur dan kalian berperang melawan TNI-Polri, itu baru laki-laki. Jangan membuat masyarakat jadi takut atau jadi korban," ujarnya, dalam pertemuan bersama Muspika Kabupaten Puncak dan tokoh masyarakat
DEMOCRAZY.ID - Bupati Puncak Willem Wandik menantang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bertempur melawan TNI-Polri di arena khusus, bukan malah meneror warga tak bersalah. Hal itu dikatakannya terkait kabar bahwa KKB menargetkan pembunuhan terhadap 19 warga di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Selain itu, ada kasus pembunuhan guru dan pembakaran gedung sekolah di distrik Beoga, penembakan tukang ojek di Kampung Eromaga, dan pembunuhan anak sekolah Ali Mom. Willem menyebut tindakan KKB dengan membunuh dan memperkosa warga melanggar adat dan bukanlah perangai laki-laki. Jika KKB bersenjata, kata dia, maka lawannya adalah TNI-Polri bukan masyarakat tidak berdaya seperti para guru, anak SMA, dan tukang ojek. "Kalau mau perang, kami siapkan lapangan perang, biar kita masyarakat mundur dan kalian berperang melawan TNI-Polri, itu baru laki-laki. Jangan membuat masyarakat jadi takut atau jadi korban," ujarnya, dalam pertemuan bersama Muspika Kabupaten Puncak dan tokoh masyarakat