DEMOCRAZY.ID - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berbicara umat yang berpikiran sempit membuat negara Muslim tertinggal. PP Muhammadiyah menyadari bahwa pemikiran sempit itu menjadi realitas saat ini yang perlu dipecahkan bersama. "Salah satu masalah yang dihadapi umat Islam adalah kejumudan yaitu berpikir sempit dan tertutup. Kejumudan adalah pangkal ekstremisme, primordialisme, radikalisme, dan fanatisme golongan yang berlebihan. Kejumudan adalah sikap anti ilmu pengetahuan dan menolak kemajuan," kata Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti kepada wartawan, Minggu (4/4/2021). "Apa yang disampaikan oleh Wapres Ma'ruf Amin adalah realitas masalah yang harus kita selesaikan," sambungnya. Menurut Mu'ti masyarakat yang berpikiran sempit dan tidak percaya dengan pandemi Corona harus diyakinkan dengan pemahaman agama dan ilmiah. Dia menilai sosialisasi mengenai hal itu belum terlalu masif. "Masyarakat dan umat perlu terus menerus mendapatkan pencerahan dan
DEMOCRAZY.ID - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berbicara umat yang berpikiran sempit membuat negara Muslim tertinggal. PP Muhammadiyah menyadari bahwa pemikiran sempit itu menjadi realitas saat ini yang perlu dipecahkan bersama. "Salah satu masalah yang dihadapi umat Islam adalah kejumudan yaitu berpikir sempit dan tertutup. Kejumudan adalah pangkal ekstremisme, primordialisme, radikalisme, dan fanatisme golongan yang berlebihan. Kejumudan adalah sikap anti ilmu pengetahuan dan menolak kemajuan," kata Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti kepada wartawan, Minggu (4/4/2021). "Apa yang disampaikan oleh Wapres Ma'ruf Amin adalah realitas masalah yang harus kita selesaikan," sambungnya. Menurut Mu'ti masyarakat yang berpikiran sempit dan tidak percaya dengan pandemi Corona harus diyakinkan dengan pemahaman agama dan ilmiah. Dia menilai sosialisasi mengenai hal itu belum terlalu masif. "Masyarakat dan umat perlu terus menerus mendapatkan pencerahan dan