POLITIK

Ribut Soal Presiden 3 Periode, Amien Rais: Ada yang Jauh Lebih Gawat Lagi!

DEMOCRAZY.ID
Maret 20, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Ribut Soal Presiden 3 Periode, Amien Rais: Ada yang Jauh Lebih Gawat Lagi!

Ribut-Soal-Presiden-3-Periode-Amien-Rais-Ada-yang-Jauh-Lebih-Gawat-Lagi

DEMOCRAZY.ID - Amien Rais mengungkapkan hal yang lebih gawat dari wacana presiden tiga periode.

Sebelumnya, isu terkait adanya wacana presiden tiga periode menjadi perbincangan hangat selama beberapa hari.


Menanggapi kabar tersebut, pihak Istana pun membantah adanya wacana perubahan masa jabatan presiden tersebut.


Presiden Jokowi pun dengan tegas membantah isu penambahan jabatan menjadi tiga periode tersebut.


Amien Rais pun menilai bahwa Pemerintah saat ini hanya mengejar persoalan wacana presiden tiga periode tersebut.


Padahal, menurutnya ada hal yang lebih ‘gawat’, jika dibandingkan dengan ribut soal wacana Presiden tiga periode.


Hal itu disampaikan Amien Rais saat berbincang dengan Refly Harun, dalam video yang diunggah pada Jumat, 19 Maret 2021.


“Menurut saya yang dikejar-kejar cuma mengapa tiga periode, siapa dalangnya, apa buktinya, dan lain-lain,” ujarnya, dikutip dari kanal Youtube Refly Harun, Sabtu, 20 Maret 2021.


Amien Rais menambahkan bahwa semua yang dipermasalahkan tersebut sudah ketahuan.


“Padahal itu sudah dibuka semua toh. Jadi siapa yang usul, mereka sudah ketahuan semua,” ucapnya.


Amien Rais pun menilai bahwa permasalahan wacana presiden tiga periode tersebut hanyalah pengalihan isu.


“Jadi menurut saya ini sebenarnya juga pengalihan isu, pura-pura yang dikejar tiga periode ini, memang iya, tapi kadung terbongkar kemudian ngamuk,” tuturnya.


Selain wacana presiden tiga periode, Amien Rais menegaskan ada isu yang sebenarnya lebih gawat lagi.


“Sesungguhnya ada yang lebih gawat lagi, negara kita sudah di negara republik MTC Indonesia. mafia, taipan, cukong Indonesia,” katanya.


Amien Rais pun menekankan bahwa nepotisme sudah semakin marak dilakukan di Pemerintahan Indonesia saat ini.


“Sudah jadi corporate state, nepotisme sudah makin gila,” ucapnya. [Democrazy/pkry]

Penulis blog