DEMOCRAZY.ID - Aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (29/3/2021) kemarin masih menjadi perbincangan publik. Terbaru, Pengamat Terorisme dari Universitas Indonesia (UI), Ridwan Habibi menduga, bahwa bahan yang digunakan pada aksi bom bunuh diri ini menggunakan peledak TATP (triaceton triperoxide). Bahkan kata Ridwan Habibi, bahan peledak TATP (triaceton triperoxide) ini sangat mudah dicari, bisa juga dibeli secara online. Menurut Ridwan, dugaan tersebut diambil berdasar pengamatan pada flare atau nyalanya api dan kualitas asap seperti dalam video yang beredar. "Dilihat dari flare atau nyala api dan kualitas asap di situ, kepadatan bahannya tampaknya ini TATP dan bisa memang TATP ini dicari secara online," kata Ridwan, Senin (29/3/2021). Bahan peledak TATP, kata Ridwan, juga pernah digunakan oleh pelaku bom gereja di Surabaya 2018 silam. Pelaku diketahui membeli bahan peledak tersebut secara online. "Dan dilihat dari cara merakitn
DEMOCRAZY.ID - Aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (29/3/2021) kemarin masih menjadi perbincangan publik. Terbaru, Pengamat Terorisme dari Universitas Indonesia (UI), Ridwan Habibi menduga, bahwa bahan yang digunakan pada aksi bom bunuh diri ini menggunakan peledak TATP (triaceton triperoxide). Bahkan kata Ridwan Habibi, bahan peledak TATP (triaceton triperoxide) ini sangat mudah dicari, bisa juga dibeli secara online. Menurut Ridwan, dugaan tersebut diambil berdasar pengamatan pada flare atau nyalanya api dan kualitas asap seperti dalam video yang beredar. "Dilihat dari flare atau nyala api dan kualitas asap di situ, kepadatan bahannya tampaknya ini TATP dan bisa memang TATP ini dicari secara online," kata Ridwan, Senin (29/3/2021). Bahan peledak TATP, kata Ridwan, juga pernah digunakan oleh pelaku bom gereja di Surabaya 2018 silam. Pelaku diketahui membeli bahan peledak tersebut secara online. "Dan dilihat dari cara merakitn