DEMOCRAZY.ID - Laele (56), seorang warga Kecamatan Mamajang, Makassar kebetulan sedang melintas ketika ledakan terjadi di kawasan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) pagi. Dia pun refleks menghentikan laju sepeda motor dan meminta istrinya berbalik arah. Lokasi Laele berdiri berada sekitar 50 meter dari tempat kejadian. "Kebetulan sebetulnya kami akan melintas di jalan itu, andai kata motor lebih cepat maka posisi kami ada di lokasi [ledakan]," cerita Laele saat dihubungi melalui sambungan telepon. "Yang kami dengar, ledakan sangat keras sekali, diikuti asap yang begitu gelap. Kemudian kami spontan hentikan motor, kemudian saya bilang ke istri saya untuk balik motor ke belakang karena ada ledakan," lanjut dia. Laele mendengar sebuah ledakan yang sangat keras. Getaran pun sampai ke lokasi ia menghentikan motor. "Itu tidak bisa dibayangkan seperti ban meledak, itu besar sekali [ledakannya]. Saya merasakan getarannya, posisi saya 50 meter," ungkap dia la
Kesaksian Lain Warga Radius 50 Meter Bom Gereja Katedral Makassar
Maret 28, 2021
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Laele (56), seorang warga Kecamatan Mamajang, Makassar kebetulan sedang melintas ketika ledakan terjadi di kawasan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) pagi. Dia pun refleks menghentikan laju sepeda motor dan meminta istrinya berbalik arah. Lokasi Laele berdiri berada sekitar 50 meter dari tempat kejadian. "Kebetulan sebetulnya kami akan melintas di jalan itu, andai kata motor lebih cepat maka posisi kami ada di lokasi [ledakan]," cerita Laele saat dihubungi melalui sambungan telepon. "Yang kami dengar, ledakan sangat keras sekali, diikuti asap yang begitu gelap. Kemudian kami spontan hentikan motor, kemudian saya bilang ke istri saya untuk balik motor ke belakang karena ada ledakan," lanjut dia. Laele mendengar sebuah ledakan yang sangat keras. Getaran pun sampai ke lokasi ia menghentikan motor. "Itu tidak bisa dibayangkan seperti ban meledak, itu besar sekali [ledakannya]. Saya merasakan getarannya, posisi saya 50 meter," ungkap dia la