DEMOCRAZY.ID - Pakar Teknologi Informasi (TI) Universitas Pakuan, Andi Chairunnas menilai, peretasan data internal PT Pertamina beberapa saat sebelumnya terjadi akibat keamanan sistem TI yang buruk dari perusahaan plat merah itu. "Semua aplikasi yang diretas baik offline maupun online web base tidak baik kualitas-nya. Untuk kasus ini, tim TI Pertamina tidak memiliki sistem keamanan yang memadai," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (30/3/2021). Secara tidak langsung, ia menyebut, programmer yang bertanggungjawab atas keamanan sistem seharusnya dapat mengantisipasi pada saat mengembangkan sistem ke tingkat yang sangat aman. Menurut Andi, tidak biasanya seorang peretas ingin menguji kelayakan suatu perangkat lunak dan keras yang akan diretas-nya. Sementara, dalam kasus peretasan data Pertamina, eretas justru ingin menguji sajuh mana keamanan yang dimiliki perusahaan seperti Pertamina. Lebih jauh, ia berpendapat, belum ada satupun tim independen
DEMOCRAZY.ID - Pakar Teknologi Informasi (TI) Universitas Pakuan, Andi Chairunnas menilai, peretasan data internal PT Pertamina beberapa saat sebelumnya terjadi akibat keamanan sistem TI yang buruk dari perusahaan plat merah itu. "Semua aplikasi yang diretas baik offline maupun online web base tidak baik kualitas-nya. Untuk kasus ini, tim TI Pertamina tidak memiliki sistem keamanan yang memadai," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (30/3/2021). Secara tidak langsung, ia menyebut, programmer yang bertanggungjawab atas keamanan sistem seharusnya dapat mengantisipasi pada saat mengembangkan sistem ke tingkat yang sangat aman. Menurut Andi, tidak biasanya seorang peretas ingin menguji kelayakan suatu perangkat lunak dan keras yang akan diretas-nya. Sementara, dalam kasus peretasan data Pertamina, eretas justru ingin menguji sajuh mana keamanan yang dimiliki perusahaan seperti Pertamina. Lebih jauh, ia berpendapat, belum ada satupun tim independen