DEMOCRAZY.ID - Warga China memboikot produk H&M, Nike, Adidas, dan beberapa produk ritel negara barat lainnya karena tak terima dengan kritik soal kerja paksa warga Uighur yang diduga terjadi di pabrik kapas di Provinsi Xinjiang. Melansir CNN Business, H&M, Nike, dan lainnya sudah menjadi 'bulan-bulanan' masyarakat China di media sosial Weibo dalam beberapa waktu terakhir. "Pakaian H&M adalah pakaian usang. Mereka tidak pantas mendapatkan kapas Xinjiang," tulis salah satu komentar dari netizen China di Weibo, seperti dikutip Kamis (25/3). Sementara China People's Daily, salah satu media nasional di sana menyebut para peritel sejatinya mendapat untung besar di China, tapi justru menyerang negara dengan kebohongan. "Kapas Xinjiang berwarna putih dan tanpa cacat. Mereka mendapatkan keuntungan besar di China, tetapi menyerang negara dengan kebohongan pada saat yang sama," tulis media tersebut. Boikot juga datang dari ambasador H&M China, Hu
DEMOCRAZY.ID - Warga China memboikot produk H&M, Nike, Adidas, dan beberapa produk ritel negara barat lainnya karena tak terima dengan kritik soal kerja paksa warga Uighur yang diduga terjadi di pabrik kapas di Provinsi Xinjiang. Melansir CNN Business, H&M, Nike, dan lainnya sudah menjadi 'bulan-bulanan' masyarakat China di media sosial Weibo dalam beberapa waktu terakhir. "Pakaian H&M adalah pakaian usang. Mereka tidak pantas mendapatkan kapas Xinjiang," tulis salah satu komentar dari netizen China di Weibo, seperti dikutip Kamis (25/3). Sementara China People's Daily, salah satu media nasional di sana menyebut para peritel sejatinya mendapat untung besar di China, tapi justru menyerang negara dengan kebohongan. "Kapas Xinjiang berwarna putih dan tanpa cacat. Mereka mendapatkan keuntungan besar di China, tetapi menyerang negara dengan kebohongan pada saat yang sama," tulis media tersebut. Boikot juga datang dari ambasador H&M China, Hu