Demo Buruh Chaos! Polisi Tembak Gas-Peluru Karet, 200 Ditangkap - DEMOCRAZY News
EKBIS GLOBAL

Demo Buruh Chaos! Polisi Tembak Gas-Peluru Karet, 200 Ditangkap

DEMOCRAZY.ID
Mei 02, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
GLOBAL
Demo Buruh Chaos! Polisi Tembak Gas-Peluru Karet, 200 Ditangkap

Demo Buruh Chaos! Polisi Tembak Gas-Peluru Karet, 200 Ditangkap


DEMOCRAZY.ID - Demo buruh 'pecah' di sejumlah negara dunia. Di beberapa negara kerusuhan bahkan terjadi.


Mengutip AFP, perayaan hari buruh internasional alias May Day diwarnai dengan penjagaan ketat 42.000 polisi di Turki. 


Ketegangan terjadi di distrik Sarachane, Istambul, dan membuat aparat menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah pengunjuk rasa.


"(Sebanyak) 226 orang ditangkap, termasuk 217 di Istanbul, karena berdemonstrasi di tempat yang tidak sah dan tidak mengindahkan peringatan polisi," kata Kementerian Dalam Negeri Turki.


Menurut Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya hal ini terjadi karena pendemo hendak mengarah ke Lapangan Taksim. 


Padahal sejak tahun 2023, Mahkamah Konstitusi Turki memutuskan bahwa Lapangan Taksim tertutup untuk protes merupakan pelanggaran hak asasi manusia.


"Para pengunjuk rasa berusaha berjalan ke Taksim Square dan menyerang petugas polisi kami," ujar Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya.


Menurut buruh, Taksim adalah simbol penting. Taksim sempat menjadi tempat berkumpulnya pekerja saat May Day hingga tahun 1977, ketika sedikitnya 34 orang terbunuh dalam protes.


Pihak berwenang membukanya kembali pada tahun 2010. Namun kemudian ditutup setelah protes tahun 2013.


"Kami telah menunjukkan keinginan kami untuk merayakan May Day di Taksim Square. Kami memiliki dasar hukum," kata sekretaris jenderal Konfederasi Serikat Buruh Progresif Turki (DISK) Arzu Cerkezoglu, kepada laman yang sama.


Kelompok hak asasi MLSA mengatakan beberapa jurnalis didorong hingga terjatuh saat terjadi kerusuhan. 


Jalan-jalan utama di Istanbul ditutup untuk lalu lintas sementara angkutan umum termasuk feri dan kereta bawah tanah karena "tindakan keamanan yang ketat".


Demo Buruh di Eropa


Sementara itu, demo buruh juga terjadi di sejumlah negara. Di Paris Prancis, serikat buruh CGT mengatakan lebih dari 200.000 orang turun ke jalan di ibu kota.


"Saya di sini untuk para pekerja, penting untuk melakukan mobilisasi demi hak-hak kami," kata seorang pengunjuk rasa berusia 27 tahun di Paris bernama Louise, yang menolak menyebutkan nama belakangnya.


Protes lainnya terjadi di Marseille, Toulouse, Lyon dan kota Nantes di bagian barat. Laporan AFP menyebut bentrokan pun antara polisi dan demonstran.


Sementara itu di Jerman, 30 orang terluka di mana 10 orang luka parah. Kendaraan parade yang dikendarai buruh terseret traktor dan terjatuh di sekitar tikungan di kota Kandern dekat Freiburg.


"Beberapa korban luka dibawa dengan helikopter ke rumah sakit di negara tetangga Swiss," kata polisi.


Lebih dari 2.000 orang berdemonstrasi di Athena, Yunani. Sementara di Tunisia, setidaknya 2.500 anggota serikat buruh utama UGTT, melakukan protes di pusat kota Tunis.


Demo Buruh di Amerika Latin dan Asia


Kolombia juga merayakan hari buruh. Di mana Presdien Gustavo Petro memanfaatkan unjuk rasa May Day untuk mengumumkan bahwa pemerintahnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, karena genosida atas perang di Gaza.


Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, mantan pemimpin serikat pekerja, berjanji untuk membuat orang kaya membayar lebih banyak. Ia mengatakannya dalam pidatonya di hadapan para pekerja di Sao Paulo.


Sementara itu, ribuan orang melakukan protes di Buenos Aires dan kota-kota Argentina lainnya menentang agenda liberalisasi ekonomi dan reformasi ketenagakerjaan dari Presiden Javier Milei. Sang presiden dikecam "anarko-kapitalis" oleh pengunjuk rasa.


Di Caracas, Venezuela, para pekerja yang berdemonstrasi menentang upah rendah. Namun bentrokan terjadi dengan pendukung Presiden Venezuela Nicolas Maduro menggunakan sepeda motor.


Di Asia, puluhan ribu orang membanjiri ibu kota Sri Lanka, Kolombo. Di Taiwan, ribuan pekerja berkumpul di depan kantor kepresidenan menuntut kondisi kerja yang lebih baik.


Sumber: CNBC

Penulis blog