DEMOCRAZY.ID - Eks tim sukses Joko Widodo (Jokowi) Juri Ardiantoro menjadi ketua seleksi anggota KPU 2022-2027 dapat diduga jadi bagian "Rekayasa Pemilu 2024" sudah dirancang sejak awal. “Ada dugaan rekayasa pemilu 2024 dilakukan sejak awal atas penunjukkan timses Jokowi menjadi ketua seleksi anggota KPU 2022-2027,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada Tim Redaksi Suara Nasional, Selasa (12/10/2021). Menurut Muslim, anggota KPU 2022-2027 yang terpilih tentunya mempunyai utang budi kepada Juri Ardiantoro. “Apalagi anggota tim seleksi KPU 2022-2027 terkenal sebagai pendukung Jokowi,” ungkapnya. Kata Muslim, pemenang Pemilu dan Pilpres 2024 bisa ditebak dengan komposisi anggota KPU 2022-2027. “Selain di KPU, Mahkamah Konstitusi (MK) juga sangat menentukan pemenang Pemilu dan Pilpres 2024,” jelas Muslim. Selain itu, ia mengatakan, rakyat makin pesimis partisipasi di Pemilu dan Pilpres 2024. “Anggota DPR maupun presiden terpilih masih menjadi bagian oligarki,” paparnya
Eks Timses Jokowi Jadi Ketua Seleksi Anggota KPU, Muncul Dugaan Rekayasa Pemilu 2024 Sudah Dirancang Sejak Awal
Oktober 12, 2021
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Eks tim sukses Joko Widodo (Jokowi) Juri Ardiantoro menjadi ketua seleksi anggota KPU 2022-2027 dapat diduga jadi bagian "Rekayasa Pemilu 2024" sudah dirancang sejak awal. “Ada dugaan rekayasa pemilu 2024 dilakukan sejak awal atas penunjukkan timses Jokowi menjadi ketua seleksi anggota KPU 2022-2027,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada Tim Redaksi Suara Nasional, Selasa (12/10/2021). Menurut Muslim, anggota KPU 2022-2027 yang terpilih tentunya mempunyai utang budi kepada Juri Ardiantoro. “Apalagi anggota tim seleksi KPU 2022-2027 terkenal sebagai pendukung Jokowi,” ungkapnya. Kata Muslim, pemenang Pemilu dan Pilpres 2024 bisa ditebak dengan komposisi anggota KPU 2022-2027. “Selain di KPU, Mahkamah Konstitusi (MK) juga sangat menentukan pemenang Pemilu dan Pilpres 2024,” jelas Muslim. Selain itu, ia mengatakan, rakyat makin pesimis partisipasi di Pemilu dan Pilpres 2024. “Anggota DPR maupun presiden terpilih masih menjadi bagian oligarki,” paparnya