Sesumbar Jokowi Bolak-balik Papua Sampai 17 Kali, Istana: Tak Mungkin Ada yang Menyamai Itu! - DEMOCRAZY News
POLITIK

Sesumbar Jokowi Bolak-balik Papua Sampai 17 Kali, Istana: Tak Mungkin Ada yang Menyamai Itu!

DEMOCRAZY.ID
Mei 28, 2021
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sesumbar Jokowi Bolak-balik Papua Sampai 17 Kali, Istana: Tak Mungkin Ada yang Menyamai Itu!

Sesumbar-Jokowi-Bolak-balik-Papua-Sampai-17-Kali-Istana-Tak-Mungkin-Ada-yang-Menyamai-Itu

DEMOCRAZY.ID - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, mustahil ada pemimpin Indonesia yang bisa menyamai perhatian Presiden Jokowi terhadap Papua hingga mendatangi provinsi itu melebihi 17 kali.

Kedatangan Jokowi ke Papua hingga sata ini terhitung sudah lebih dari 17 kali, dan itu merupakan bukti kuat bahwa Presiden Jokowi ingin menyelesaikan masalah Papua. 


"Apa ada sih kepala pemerintahan, kepala negara itu ke Papua sampai dengan saat ini lebih dari 17 kali. Nggak mungkin ada itu. Nggak ada itu yang menyamai. Beliau lebih dari 17 kali mondar-mandir ke Papua," kata Moeldoko saat menyampaikan sambutannya pada acara bertema "Dialog Kebangsaan Membangun Papua Dengan Damai Melalui Berbagai Program" yang ditayangkan di YouTube Kemenkopolhukam, Jumat (28/5/2021). 


Jadi, kata dia, perhatian serius Presiden Jokowi yang mendatangi Papua hingga lebih dari 17 kali itu membuktikan komitmen kuat Jokowi membangun dan menyelesaikan masalah klasik di Papua. 


Agar pembangunan di Papua bergerak lebih cepat. 


"Jadi kalau melihat semangatnya pak Jokowi ini untuk segera membereskan Papua ini luar biasa. Dengan segala resiko diambil," katanya. 


Karena itu, dia meminta masyarakat Indonesia dan Papua khususnya untuk memahami secara baik itikad kuat Presiden Jokowi itu. 


Pemerintah saat ini, benar-benar masalah-maaalah klasik di Papua tuntas diselesaikan. 


"Jadi mohon ini dipahami dengan baik bhw pemerintahan skrg betul-betul ingin papua harus segera diberesin," katanya. 


Turut hadir dalam dialog itu tokoh-tokoh Papua seperti Yoris Rawayei, unsur gereja PGI, aktivis HAM Haris Azhar Azis dan pihak Kemenkopolhukam. [Democrazy/akr]

Penulis blog