DEMOCRAZY.ID - Seorang peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Gerald Piter Thomas mengungkap beberapa kejanggalan terpilihnya Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam KLB yang digelar 5 Maret lalu. Salah satunya soal pencalonan Moeldoko sebagai ketua umum yang tak pernah ada di lokasi kongres. Ia bercerita awalnya pemilihan ketua umum dilakukan secara voting. Ketika pimpinan sidang menanyakan kepada para peserta siapa yang dipercayakan menjadi ketua umum, banyak peserta menyerukan nama Moeldoko. "Ditanya lagi, siapa lagi yang bisa menjadi calon ketua umum? Para peserta berteriak Marzuki Alie, dicatat oleh pimpinan sidang dalam hal ini Pak Jhoni Allen," kata Gerald dalam video yang diterima, Selasa (9/3). Usai mendapatkan dua nama kandidat ketua umum, Gerald mengatakan, Jhoni Allen sebagai pimpinan sidang meminta peserta berdiri atau mengangkat tangan ke atas. Hal itu bertujuan sebagai penanda peserta memilih Moeldoko maupu
DEMOCRAZY.ID - Seorang peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Gerald Piter Thomas mengungkap beberapa kejanggalan terpilihnya Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam KLB yang digelar 5 Maret lalu. Salah satunya soal pencalonan Moeldoko sebagai ketua umum yang tak pernah ada di lokasi kongres. Ia bercerita awalnya pemilihan ketua umum dilakukan secara voting. Ketika pimpinan sidang menanyakan kepada para peserta siapa yang dipercayakan menjadi ketua umum, banyak peserta menyerukan nama Moeldoko. "Ditanya lagi, siapa lagi yang bisa menjadi calon ketua umum? Para peserta berteriak Marzuki Alie, dicatat oleh pimpinan sidang dalam hal ini Pak Jhoni Allen," kata Gerald dalam video yang diterima, Selasa (9/3). Usai mendapatkan dua nama kandidat ketua umum, Gerald mengatakan, Jhoni Allen sebagai pimpinan sidang meminta peserta berdiri atau mengangkat tangan ke atas. Hal itu bertujuan sebagai penanda peserta memilih Moeldoko maupu