Cerita Anton Medan Pernah Ditembak dan Dibacok - DEMOCRAZY News
KRIMINAL PERISTIWA

Cerita Anton Medan Pernah Ditembak dan Dibacok

DEMOCRAZY.ID
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
KRIMINAL
PERISTIWA
Cerita Anton Medan Pernah Ditembak dan Dibacok

Cerita-Anton-Medan-Pernah-Ditembak-dan-Dibacok

DEMOCRAZY.ID - Anton Medan atau Ramdhan Effendy meninggal dunia hari ini Senin (15/3/2021). Anton Medan meninggal di kediamannya yang berlokasi di Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.

Sebelum meninggal dunia, Anton Medan sempat bercerita bahwa dirinya pernah ditembak dan dibacok .


"Saya pernah dibacok dan di tembak, ini lihat saja bekas tembakan dan segala macam," katanya dikutip dari akun Youtube Inews.


Anton Medan mengatakan, bahwa walaupun pernah dibacok dan ditempak tapi sangat bersyukur masih diberikan umur panjang.


"Saya heran masih diberi umur. Tapi saya ingat dengan ayat dan hadist yang mengingatkan saya," ucapnya.


Sekedar diketahui, Anton Medan lahir dengan nama Tan Hok Liang. Antin Medan lahir di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, 10 Oktober 1957.


Anton Medan adalah mantan perampok dan bandar judi yang kini telah insaf. Ia menjadi Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sejak 2012.


Anton Medan memeluk agama Islam sejak 1992. Anton Medan mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami' Tan Hok Liang.


Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta'ibin, Pondok Rajeg, Cibinong.


Banyak tuduhan-tuduhan yang diarahkan padanya seputar keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998. 


Anton Medan juga pernah masuk penjara sewaktu masih menjadi perampok dan bandar judi.


Anton mengaku dirinya semula merupakan penganut agama Buddha, lalu beralih ke Kristen dan akhirnya Islam.


Sebelum masuk Islam, Anton dibesarkan di tengah-tengah politik gelap Indonesia. 


Itu selama pemerintahan Orde Baru Suharto ketika preman digunakan dalam politik, bisnis dan instansi pemerintah.


Pada tahun 1998, Anton Medan dijadikan kambing hitam untuk orkestrasi Kerusuhan Jakarta setelah tuduhan itu diam-diam dicabut.


Kerusuhan yang awalnya merupakan demonstrasi mahasiswa untuk memprotes presiden Indonesia Soeharto berubah menjadi demonstrasi anti-Tionghoa di ibu kota Jakarta.


Anton Medan keturunan Tionghoa, tapi dia turun ke jalan dan ikut kerusuhan untuk membuktikan bahwa dia setia kepada rakyat tapi dia sendiri yang jadi sasaran.


Dalam kekacauan politik tahun 1998, dilaporkan pula bahwa Prabowo Subianto, menantu Suharto dan Panglima Kopassus, telah merekrut dan memanipulasi Anton Medan untuk mendapatkan pendukung militan.


Dalam penyidikan kasus kerusuhan 1998, Anton Medan membantah tuduhan terlibat aktif di balik layar, meski mengaku berada di tengah-tengah massa. 


Namun, dia menolak untuk bersaksi kecuali Komisi Nasional Hak Asasi Manusia merehabilitasi namanya terlebih dahulu.


Anton Medan Meninggal Dunia


Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Ramdhan Effendy meninggal dunia, Senin (15/3/2021).


Ramdhan Effendy atau yang biasa disebut Anton Medan meninggal dunia di kediamannya yang berlokasi di Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.


Meninggal Anton Medan dibenarkan Wakil Ketua Umum PITI Arta Dharmadi.


"Iya benar informasinya seperti itu sesuai yang beredar," katanya saat dihubungi.


Anton Medan meninggal dunia di kediamannya di Cibinong, Bogor pada pukul 14.50 WIB.


"Beritanya seperti itu, saat ini sedang menuju ke situ kediaman beliau untuk memastikan," tukasnya. [Democrazy/sra]

Penulis blog