Pengamat: Jokowi Bisa Rusak Masa Depan Demokrasi Indonesia Karena Bangun Dinasti Politik! - DEMOCRAZY News
POLITIK

Pengamat: Jokowi Bisa Rusak Masa Depan Demokrasi Indonesia Karena Bangun Dinasti Politik!

DEMOCRAZY.ID
November 07, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Pengamat: Jokowi Bisa Rusak Masa Depan Demokrasi Indonesia Karena Bangun Dinasti Politik!



DEMOCRAZY.ID - Politik dinasti yang diduga dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menimbulkan masalah serius pada kehidupan demokrasi di masa depan.


Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor.


Firman menilai sikap Jokowi melanggengkan orang dalam keluarganya masuk ke jajaran penguasa bisa menghancurkan iklim demokrasi rasional di Indonesia.


"Ya hancurnya demokrasi rasional,” ujarnya pada Selasa, 7 November 2023.


Hal itu terkait dengan Mahkamah Konstitusi saat ini tengah disorot atas Putusan MK 90/PUU-XXI/2023 lantaran dinilai sarat dengan nepotisme.


Jokowi disebut punya andil dalam putusan tersebut dan harus bertanggung jawab.


Menurutnya, demokrasi seharusnya dibangun berlandaskan rasionalitas, bukan ikatan kekeluargaan atau keturunan.


“Kalau seseorang secara rasional dari sisi pengalaman lebih banyak, kemampuan lebih baik lebih teruji tapi harus. Kalau dari anak kemarin sore simply (hanya karena) punya DNA yang sama dengan penguasa, itu demokrasi apa? Saya tidak mengerti itu,” terangnya.


Namun kini di Indonesia, para elite hanya bekerja atas dasar kepentingan mereka sendiri tanpa mempertimbangkan pilihan masyarakat.


“Yang terjadi saat ini adalah ada proses yang nir-partisipasi dalam penentuan pengkandidasian orang-orang yang berhak maju atau tidak. Penentunya di sini, sayangnya adalah ikatan keluarga. Porsi ikatan keluarga lebih besar, bukan pertimbangan lain-lain,” pungkasnya.


Sementara itu, profesor Politik Islam Global asal Australia, Greg Barton mengatakan langkah Jokowi yang menempuh segala cara untuk meloloskan anaknya sebagai Cawapres adalah tindakan yang terburu-buru.


"Sayang sekali dia (Jokowi) mau campur tangan dalam urusan keluarga. Kalau bisa lebih sabar, pasti orang tidak keberatan kalau anaknya dikasih masa depan. Tapi, ini seolah terlalu terburu-buru," kata Greg dalam podcast yang dipandu Akbar Faisal.


Dia menilai, putusan MK beberapa waktu lalu itu banyak membuat orang kecewa.


Kemudian, hal ini berdampak pada wajah demokrasi di Indonesia dan hanya membuat rakyrat kecewa.


“Dalam beberapa hal ada pemerosotan demokrasi di bawah pemerintahan Pak Jokowi,“ tuturnya.


Sementara itu, Pengamat Politik Adi Prayitno mengatakan, meski ditinggal kawan lama, namun sikap Presiden Jokowi jelas.


Putra Jokowi, Gibran Rakabuming sudah maju sebagai Cawapresnya Prabowo Subianto.


Sebagai orang yang berkuasa, tentu Jokowi akan mengarahkan semua sumber daya untuk memenangkan anaknya.


Ia tidak masalah jika harus melawan ‘kawan lama’ seperti mantan walikota Solo, FX Rudi, tokoh PDIP Solo, Seno Kusumoharjo, atau bahkan para petinggi PDIP.


Namun, keretakan hubungan mereka justru tidak menguntungkan Jokowi karena dia akan kehilangan orang-orang yang selama ini setia mendukungnya.


“Tapi memang harus diakui bahwa saat ini Jokowi melawan pendukungnya sendiri yang selama ini pasang badan membela Jokowi,” sebut Adi.


“Secara persepsi tak menguntungkan Jokowi. Karena mereka meninggalkan jokowi bukan hanya dengan luka hati, tapi dengan mengkritik habis Jokowi juga,“ pungkasnya. [Democrazy/Kilat]

Penulis blog