DEMOCRAZY.ID - Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin mengeluarkan pernyataan menohok soal Ustadz Yahya Waloni. Ngabalin bahkan menyebut Yahya Waloni dengan kata ‘comberan’ dan harus dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Ngabalin mengatakan bahwa tindakan Yahya Waloni telah merusak citra Islam dan merusak budaya toleransi di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Ngabalin melalui cuitan pribadinya di Twitter yang dikutip pada Selasa, 7 September 2021. “Yahya COMBERAN hrs dihukum sesuai perbuatannya yg merusak citra Islam & merusak kehidupan toleransi di berbagai pidatonya,” tulis Ngabalin. Ia juga mengatakan bahwa polisi pasti akan profesional dalam menjalankan tugasnya. Harapannya, dalam mengusut kasus Yahya Waloni, aparat tidak lagi memakaicara lama yakni berdamai di atas materai 10 ribu. “Saya sgt yakin POLRI profesional utk hal ini, jgn lg pakai materai 10Rb dlm menyelesaikan perkara SARA ini biar jd pelajaran bg yg lain,” pungkasnya. Melansir Okezone,
DEMOCRAZY.ID - Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin mengeluarkan pernyataan menohok soal Ustadz Yahya Waloni. Ngabalin bahkan menyebut Yahya Waloni dengan kata ‘comberan’ dan harus dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Ngabalin mengatakan bahwa tindakan Yahya Waloni telah merusak citra Islam dan merusak budaya toleransi di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Ngabalin melalui cuitan pribadinya di Twitter yang dikutip pada Selasa, 7 September 2021. “Yahya COMBERAN hrs dihukum sesuai perbuatannya yg merusak citra Islam & merusak kehidupan toleransi di berbagai pidatonya,” tulis Ngabalin. Ia juga mengatakan bahwa polisi pasti akan profesional dalam menjalankan tugasnya. Harapannya, dalam mengusut kasus Yahya Waloni, aparat tidak lagi memakaicara lama yakni berdamai di atas materai 10 ribu. “Saya sgt yakin POLRI profesional utk hal ini, jgn lg pakai materai 10Rb dlm menyelesaikan perkara SARA ini biar jd pelajaran bg yg lain,” pungkasnya. Melansir Okezone,