'Politik Mudah Move On Surya Paloh' - DEMOCRAZY News
CATATAN POLITIK

'Politik Mudah Move On Surya Paloh'

DEMOCRAZY.ID
Mei 01, 2024
0 Komentar
Beranda
CATATAN
POLITIK
'Politik Mudah Move On Surya Paloh'
'Politik Mudah Move On Surya Paloh'


'Politik Mudah Move On Surya Paloh'


Upaya sat-set Surya Paloh membuka komunikasi politik menandakan siap menyeberang ke koalisi Prabowo-Gibran. Meski belum disepakati, jatah menteri siap menanti.


Segera setelah sengketa Pilpres 2024 diputuskan Mahkamah Konstitusi, Surya Paloh mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 


Bahkan dia orang pertama dari kubu seberang Koalisi Indonesia Maju yang meminta agar pintu rekonsiliasi politik dibuka. 


Tiga hari setelahnya, Ketua Umum Partai NasDem itu bertandang ke griya Prabowo di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan. Pertemuan dua tokoh yang hengkang dari Partai Golkar dan mendirikan partai baru itu dilakukan pada Kamis, 25 April 2024. Surya tak sendiri. Ia ditemani oleh sejumlah elite Partai NasDem, di antaranya Sekjen Hermawi Taslim, Bendum Ahmad Sahroni, hingga politikus Viktor Laiskodat.


“Setelah putusan MK, kita merasa saatnya kami move on. Pertandingan ini ada ending-nya, kompetisi ini ada akhirnya. Kami selalu memisalkan, bahkan petinju yang sudah babak belur pun, matanya sembap, nggak bisa melihat orang lagi, di ronde terakhir ketika lonceng berbunyi, mereka berpelukan,” jelas Hermawi Taslim ketika ditemui detikX di lantai 19 NasDem Tower, Selasa, 30 April 2024.


Pertembungan itu digagas oleh Surya Paloh, melalui komunikasi di antara para elite Partai NasDem dan Gerindra. Ahmad Sahroni bertugas menghubungi Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad untuk mengatur waktu pertemuan. Taslim mengatakan pertemuan di Kertanegara terbatas maksimal lima orang dari pihak Partai NasDem.


Sambutan hangat terpancar begitu Surya Paloh tiba di Kertanegara. Prabowo tampak mendekat ke mobil Surya dan merangkulnya. Taslim menggambarkan suasana menjelang petang itu sebagai sikap yang tulus dan tak dibuat-dibuat dari Prabowo Subianto.


Kudapan kue manis menemani sepanjang obrolan. Tak ada perbincangan empat mata antara Prabowo dan Surya Paloh hari itu. Taslim sempat menawarkan untuk memberikan waktu privat kepada keduanya, tetapi Prabowo menolak, “Ini bukan persoalan kami. Kalau kami berteman sudah 40 tahun, kami sudah selesai. Anda harus dengar. Jadi, dari awal sampai akhir, kami mendengar semua obrolannya,” tutur Taslim.


Prabowo, kata Taslim, lebih banyak berbicara waktu itu. Ketua Umum Partai Gerindra itu berpesan tentang betapa pentingnya persatuan di kalangan elite. “Jadi beliau (Prabowo) punya tesis, kemajuan bangsa ini kita bisa percepat kalau para elitenya bersatu,” tuturnya.


Surya Paloh sependapat. Itulah mengapa kemudian ia memutuskan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto. Kendati demikian, keputusan bergabung dengan kabinet Prabowo merupakan hal lain. Partai NasDem kini sedang menimbang ajakan Prabowo untuk bergabung ke dalam kabinet mendatang, yang turut dilontarkan pada pertemuan itu.


“Ini masih ada enam bulan kita melihat dinamika politik kebangsaan ini. Juga melihat respons teman-teman koalisi di sana walaupun kita diajak oleh Prabowo. Kalau kehadiran kita diterima dengan ketidaktulusan oleh kawan-kawan koalisi, itu juga akan membuat kita tidak enak,” jelas Taslim.


Pertemuan di Kertanegara merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Prabowo ke NasDem Tower di Jakarta Pusat, pada Jumat, 22 Maret 2024. Perjumpaan dengan Surya Paloh tersebut terjadi selang dua hari setelah pengumuman KPU perihal Prabowo-Gibran sebagai pasangan presiden dan wakil presiden terpilih.


Prabowo dengan gamblang menyampaikan ingin merangkul berbagai pihak untuk bergabung dalam pemerintahannya ke depan. Sebelumnya, tepat setelah pengumuman KPU pada 20 Maret 2024, Surya Paloh memberikan ucapan selamat secara terbuka kepada Prabowo Subianto atas keterpilihannya.


Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago menegaskan, apabila nanti memutuskan bergabung dengan kabinet Prabowo-Gibran, partainya tidak akan meminta mahar atau memaksakan kesepakatan tertentu.


“NasDem memang berniat mendukung itu tanpa mahar dan syarat, memang selalu begitu. Dari dulu dukung Jokowi dua periode juga tanpa syarat. Nah, kalau kemudian ada tawaran, ya itu lain. Tapi kami nggak pernah menyodorkan nama, nggak pernah, pasti diminta. Itu bedanya kami dengan partai lain ya, kami nggak menyodorkan. Diminta, lalu kami menyiapkan,” ujar Irma kepada detikX.


Merapatnya Partai NasDem ke Prabowo menjadi angin segar untuk menambal dukungan parlemen di kubu Prabowo yang masih kurang. Empat partai koalisi Prabowo hanya menghasilkan 280 kursi di DPR. Sedangkan NasDem kini memiliki 69 kursi. Jika NasDem bergabung dengan Prabowo, kabinet Prabowo bakal memiliki suara mayoritas di parlemen.


Gerak taktis kedua belah pihak tersebut juga menjadi pertanda akhir koalisi perubahan yang digagas Partai NasDem untuk mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) resmi dibubarkan pada Selasa, 30 April 2024. Sebagai orang yang pertama kali mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sejak 2022, Surya Paloh tampak tak menghadiri acara tersebut. Hermawi Taslim menjadi wakil dari Partai NasDem yang hadir menggantikannya.


Tak Cemas soal Jatah Menteri


Partai Demokrat tak ambil pusing mengenai peluang besar bergabungnya Partai NasDem ke kubu Prabowo-Gibran. Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meyakini Prabowo berkomitmen dengan kesepakatan bersama yang telah dibuat.


“Kan Pak Prabowo sudah meminta kepada kami yang terbaik, Mas AHY sudah menyiapkan. Mengenai jumlah, ya nantilah pada akhirnya akan disampaikan ke publik. Tapi, yang jelas, Mas AHY dan Pak Prabowo sudah punya kesepakatan. Kami percaya beliau memegang teguh komitmen bersama selama ini,” kata Herzaky kepada detikX.


Selaras dengan Partai Demokrat, PAN juga tak cemas jika NasDem maupun parpol lain bergabung. Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo menuturkan perbincangan mengenai jatah menteri telah selesai di tingkat pimpinan. Hal tersebut sudah dibahas secara bertahap dan menghasilkan kesepakatan yang diketahui berbagai pihak. Parpol yang nantinya hendak bergabung tidak akan mengganggu kesepakatan jatah menteri yang sudah terbentuk.


“Untuk mereka (NasDem dan PKB), pembicaraan jatah menteri sudah selesai ya di layer kedua (elite partai). Makanya kemarin, setelah pengumuman KPU, proses pertemuan-pertemuannya cukup cepat,” ungkap Dradjad kepada detikX.


Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani yakin partai lain dalam Koalisi Indonesia Maju memastikan tak ada partai koalisi yang keberatan jika Partai NasDem nantinya bergabung.


"Partai-partai lain pada prinsipnya menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih Pak Prabowo untuk melakukan komunikasi politik dengan pimpinan partai politik mana pun," kata Muzani kepada wartawan di kediaman Prabowo, Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).


Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai merapatnya Partai NasDem ke kubu Prabowo merupakan hal yang dapat diprediksi dan tidak mengagetkan. Menurutnya, Partai NasDem memiliki DNA sebagai partai yang terus berada di pemerintahan. Itulah mengapa sikap Surya Paloh kian melunak dan komunikasi berjalan lancar dengan Prabowo. Selain ia merupakan partai yang cukup muda, Partai NasDem belum memiliki riwayat berada di luar pemerintahan.


Bergabungnya Partai NasDem maupun beberapa partai politik lainnya kelak, kata Adi, menjadi alarm buruk bagi demokrasi karena lemahnya oposisi. Andai Partai NasDem dan PKB bergabung, koalisi Prabowo akan menjadi koalisi ‘gemoy’, yakni mencapai 71,88 persen suara di parlemen.


“Apabila nanti PKS bergabung, bukan cuma koalisi gemoy, tetapi sangat gemoy karena menghasilkan 80 persen lebih. Ketika mayoritas partai politik mendukung pemerintah, ya ini kabar buruk bagi oposisi, ini wassalam checks and balances,” tandas Adi.


Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sempat enggan menanggapi peluang besar bergabungnya NasDem ke kubu Prabowo, "Nanti saja ya. Nanti ya," kata AHY singkat di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 28 April 2024, dikutip dari CNN Indonesia.


Diketahui hubungan NasDem dengan Demokrat cukup panas sejak NasDem memutuskan memilih Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies Baswedan. Bahkan, tepat setelah pengumuman resmi KPU perihal kemenangan Prabowo, AHY sempat menyindir Koalisi Perubahan.


"Sekali lagi kita bayangkan, coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur, betul? Kita tahu belum selesai, semua sudah ke sana-kemari. Kalau kita di sana kemarin, kita ditinggalkan sendiri, yang lain sudah kemarin-kemarin, karena kita tidak mudah menyatakan begitu-begitu, betul, kan?" ungkap AHY dalam pidato buka puasa bersama Partai Demokrat di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Sabtu, 23 Maret 2024.


Sumber: DetikX

Penulis blog