DEMOCRAZY.ID - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menanggapi layanan rapid antigen di Bandara Kualanamu, Deliserdang yang diduga menggunakan alat bekas pakai. Edy menyebut tindakan tersebut hanya dilakukan oleh orang-orang bermental kere. "Orang-orang yang masih punya mental kere, tidak baik dalam kondisi sulit. Tidak perlu diperpanjang, yang salah akan dihukum," kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Rabu (28/4). Edy menilai oknum yang menggunakan alat rapid antigen bekas pakai untuk pasien lainnya di layanan antigen Bandara Kualanamu sengaja mencari kesempatan dalam kesempitan di tengah pandemi covid-19. "Ini manusia memang mencari kesempatan dalam kesempitan. Itu oknum yang kurang punya mental yang baik, akhlaknya yang jelek. Dalam kondisi kita sedang sulit, dia bukan membantu malah merusak," tegas Edy. Edy meminta agar Polda Sumut mengusut kasus tersebut hingga tuntas agar menimbulkan efek jera bagi para pelaku. "Dan ini sudah ditangani oleh Polda Sumut.
DEMOCRAZY.ID - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menanggapi layanan rapid antigen di Bandara Kualanamu, Deliserdang yang diduga menggunakan alat bekas pakai. Edy menyebut tindakan tersebut hanya dilakukan oleh orang-orang bermental kere. "Orang-orang yang masih punya mental kere, tidak baik dalam kondisi sulit. Tidak perlu diperpanjang, yang salah akan dihukum," kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Rabu (28/4). Edy menilai oknum yang menggunakan alat rapid antigen bekas pakai untuk pasien lainnya di layanan antigen Bandara Kualanamu sengaja mencari kesempatan dalam kesempitan di tengah pandemi covid-19. "Ini manusia memang mencari kesempatan dalam kesempitan. Itu oknum yang kurang punya mental yang baik, akhlaknya yang jelek. Dalam kondisi kita sedang sulit, dia bukan membantu malah merusak," tegas Edy. Edy meminta agar Polda Sumut mengusut kasus tersebut hingga tuntas agar menimbulkan efek jera bagi para pelaku. "Dan ini sudah ditangani oleh Polda Sumut.