VIRAL Tradisi Ngadu Bagong vs Anjing Tuai Pro dan Kontra, Publik Sentil Animal Defender Bersuara - DEMOCRAZY News
TRENDING

VIRAL Tradisi Ngadu Bagong vs Anjing Tuai Pro dan Kontra, Publik Sentil Animal Defender Bersuara

DEMOCRAZY.ID
Juni 11, 2024
0 Komentar
Beranda
TRENDING
VIRAL Tradisi Ngadu Bagong vs Anjing Tuai Pro dan Kontra, Publik Sentil Animal Defender Bersuara

VIRAL Tradisi Ngadu Bagong vs Anjing Tuai Pro dan Kontra, Publik Sentil Animal Defender Bersuara


DEMOCRAZY.ID - Sebuah tradisi ngadu bagong, atau sebutan lainnya babi hutan untuk diadu dengan seekor anjing viral di media sosial. 


Bahkan peristiwa yang kerap mengadu dua hewan ini dikritik netizen dan menyentil para pecinta hewan termasuk animal defender untuk bersuara.


Hal itu dipicu dari kasus seorang satpam di Plaza Indonesia yang akhirnya dipecat karena menghajar anjing. Padahal niat baik satpam adalah menolong anak kucing yang digigit anjing tersebut.


Kembali pada tradisi adu bagong yang videonya dibagikan ulang oleh akun X, @Heraloebss, Selasa (11/6/2024) terlihat seekor anjing putih tengah menantang babi hutan hitam pada sebuah arena.


Dalam video memang gelanggang arena tempat penonton berdiri ambruk. Namun hal itu dianggap menarik oleh netizen, melainkan bagaimana tradisi itu tetap berjalan, di mana anjing tersebut dipaksa bertarung dengan hewan liar.


"Adu bagong, tradisi tarung hewan yang dikecam dunia, tapi pemilik anjing suka dengan dalih melatih anjing agar instingnya tajam ketika diajak berburu," tulis caption video tersebut.


Pada lanjutan video, terlihat anjing tersebut kalah besar dari babi hutan. Bahkan anjing putih itu tak berkutik ketika beberapa kali babi tersebut menyeruduk hingga tak sadarkan diri.


Video itu pun banjir kecaman, di mana hewan yang seharusnya memiliki kebebasan hidup sekarat hanya karena harus memenuhi kepuasan manusia.


"Pecinta pecinta apa enggak ngelirik ke sini?" celetuk salah satu netizen.


"Saya enggak suka lihat anjingnya, tapi suka lihat ambruknya," kata lainnya.


"Animal defender mana nih suaranya," celetuk netizen lain.


"SJW per'anjing'an dan per 'babi' an diam-diam bae kah?" ujar lainnya.


"Lagi nunggu respon orang-orang yang kemarin katanya paling love anjing," sebut lainnya.


Tradisi adu bagong sendiri di masyarakat masih menuai pro dan kontra. Bahkan tak jarang kecaman dilayangkan tapi tak mampu mengubah kesenangan sebagian masyarakat tersebut.


Di sisi lain, melatih anjing untuk berburu masih biasa dilakukan orang-orang. Di sisi lain, bagong atau babi hutan di bagian wilayah Indonesia dianggap sebagai hama karena merusak lahan petani.



Sumber: Suara

Penulis blog