Miris! Begini Kronologi Siswa SMP Tewas Usai Dihajar Teman Sekelompoknya di Kota Batu Jawa Timur - DEMOCRAZY News
DAERAH HUKUM

Miris! Begini Kronologi Siswa SMP Tewas Usai Dihajar Teman Sekelompoknya di Kota Batu Jawa Timur

DEMOCRAZY.ID
Juni 02, 2024
0 Komentar
Beranda
DAERAH
HUKUM
Miris! Begini Kronologi Siswa SMP Tewas Usai Dihajar Teman Sekelompoknya di Kota Batu Jawa Timur

Miris! Begini Kronologi Siswa SMP Tewas Usai Dihajar Teman Sekelompoknya di Kota Batu Jawa Timur


DEMOCRAZY.ID - Seorang siswa SMP di Kota Batu, Jawa Timur, meninggal dunia diduga setelah dikeroyok oleh temannya.


Kejadian pengeroyokan tersebut sempat direkam oleh teman pelaku dan viral di media sosial.


Pengeroyokan yang mengakibatkan seorang anak meninggal dunia ini terjadi pada Rabu (29/05/2024) sore.


Korban merupakan  pelajar kelas 7 SMP, korban  dikeroyok oleh temannya sendiri hingga mengalami luka memar di kepala.


Diduga pengeroyokan ini dipicu akibat tugas kelompok di sekolah.


Untuk itu polisi saat ini  telah mengamankan lima anak yang diduga berada dalam video pengeroyokan hingga mengakibatkan salah satu korban meninggal dunia.


Selain  itu polisi juga meminta keterangan pada tetangga pelaku.


Dan kelima anak yang berhadapan dengan hukum saat ini masih dimintai keterangan di Mapolres Batu.


Insiden berawal dari korban dengan inisial RKW (12) meninggal dunia diduga karena menjadi korban pengeroyokan teman sekolahnya.


Saudara kembarnya, berinisial R (R) menuturkan dugaan pemicu pengeroyokan tersebut.


Sebelum meninggal, korban diketahui sempat dimintai teman sekolahnya berinisial A untuk mencetak tugas, tetapi permintaan tersebut ditolak korban dengan alasan sudah malam.


Oleh sebab itu membuat pelaku A marah dan menantang berkelahi.


Namun tantangan ini tidak ditanggapi oleh korban dan memblokir nomor ponsel A.


"Awalnya itu Selasa (28/5) malam teman kelasnya A itu Whatsapp ke RKW minta diprintkan tugas PKY, tapi sama saudara saya ditolak karena sudah malam," terang R, Jumat (31/5/2024).


"Si A gak terima sambil nyolot dan berkata kasar di Whatsapp. Sampai A nantang berkelahi, karena tidak mau menanggapinya, saudara saya ngeblok whatsapp A," sambungnya.


Hingga keesokan harinya, korban masuk sekolah untuk mengikuti ujian seperti biasa.


Kemudian sepulang sekolah korban minta diantarkan ibunya untuk belajar kelompok.


"Ternyata saat itu ketemuan sama A di dekat salah satu vila di Songgokerto. Di situ, ada A sama 4 anak lain. Jadi total sama saudara saya ada 6 anak," kata R.


"Dari 5 anak itu yang mukulin cuman 2 yakni A sama L, terus satunya ambil video dan sisanya hanya diam saja. Setelah dipukuli didiamkan sebentar, terus dianter pulang cuman sampai SPBU dekat Balai Kota Among Tani dan pulang ke rumah di Kecamatan Batu," sambungnya.


Selanjutnya menurut R usai dipukuli pada Rabu (29/5) RKW menceritakan kejadian tersebut kepadanya. Namun, tidak menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya.


"Jadi pulang-pulang itu bilang sakit semua habis dipukuli sama A dan teman-temannya. Saudara saya bilang dipukuli dan ditendang di bagian dada kepala hingga punggung," ungkapnya.


Sementara itu nenek korban, Tutik mengaku awalnya tidak mengetahui cucunya dipukuli.


Karena cucunya tampak menjalani aktifitas sehari-hari dengan biasa saja.


Korban meninggal usai sempat dirawat di Rumah Sakit Hasta Brata, dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada sekitar pukul 11.00 WIB.


Sumber: TribunTribun

Penulis blog