Desas-Desus Warganet Kasus Vina Cirebon: Kapal Penyeludup Narkoba dan Sepak Terjang Rudiana - DEMOCRAZY News
TRENDING

Desas-Desus Warganet Kasus Vina Cirebon: Kapal Penyeludup Narkoba dan Sepak Terjang Rudiana

DEMOCRAZY.ID
Juni 02, 2024
0 Komentar
Beranda
TRENDING
Desas-Desus Warganet Kasus Vina Cirebon: Kapal Penyeludup Narkoba dan Sepak Terjang Rudiana

Desas-Desus Warganet Kasus Vina Cirebon: Kapal Penyeludup Narkoba dan Sepak Terjang Rudiana


DEMOCRAZY.ID - Pasca penangkapan dan penetapan Pegi Setiawan sebagai otak pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya Eky oleh Polda Jabar, masih banyak pertanyaan, dugaan hingga desas desus seputar kasus ini.


Publik di platform sosial media mulai dari Facebook, Tiktok, Instagram hingga X banyak yang menyuarakan banyak pertanyaan apakah benar sosok Pegi yang ditangkap Polda Jabar ialah sosok sama dengan daftar DPO kasus Vina Cirebon?


Apalagi kemudian muncul kesaksian baru dari orang-orang soal Pegi Setiawan. Rekan-rekan Pegi sesama kuli bangunan, seperti Ibnu dan Bondol kemudian bersaksi di publik bahwa di hari kejadian Vina dan Eky tewas pada 26 Agustus 2016, Pegi berada di Bandung.


Selain itu, terbaru muncul desas-desus lain di kasus Vina Cirebon. Salah satu akun Tiktok @andre.gomes151 unggah video yang memperlihatkan seorang wanita membahas dugaan lain seputar kasus Vina Cirebon.


Wanita di dalam video itu membahas salah seorang polisi yang mendampingi Pegi pada Konpres Polda Jabar beberapa waktu lalu. 


Wanita tersebut mengatakan bahwa polisi itu tahu aktor utama kasus Vina Cirebon.


Ia menyebut bahwa kasus Vina Cirebon melibatkan jenderal-jenderal dan bandar Narkoba. Si wanita juga menyebut nama ayah Eky, Iptu Rudiana.


"Kasus Vina ini melibatkan yang namanya jenderal-jenderal karena melindungi seorang bandar bubuk (narkoba). Bandar bubuk satu kapal yang ditangani oleh bapaknya Eky, Iptu Rudiana," ucap wanita di video itu seperti dikutip, Minggu (2/6).


Dilanjutkan si wanita di video itu, bahwa polisi yang mendampingi Pegi di konpres Polda Jabar mengetahui soal keterlibatan geng motor dan bisnis narkoba pada kasus Vina Cirebon.


"Jadi publik jangan terkecoh dengan orang kesurupan lah,"tambah wanita tersebut.


Namun apa yang disampaikan oleh wanita di dalam video tersebut masih harus diuji kebenarannya. Apalagi kemudian, latar belakang wanita itu terkait sumber informasi yang ia sampaikan masih tanda tanya.


@andre.gomes151

♬ suara asli - Andre Gomes


Kapal Kargo Penyelundup Narkoba di Cirebon


Mengutip dari sejumlah sumber, beberapa bulan sebelum kasus Vina terjadi. Publik Cirebon sempat heboh dengan terbongkarnya kasus penyeludupan narkoba jenis ekstasi dan sabu-sabu menggunakan kapal kargo.


Pada April 2016, Tim Narcotics Investigation Center (NIC) Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri berrhasil membongkar kasus penyelundupan narkoba menggunakan kapal kargo.


Kasus ini terbongkar berawal dari penangkapan dua kurir bernama Rizki dan Fajar di rest area Tol Cipali arah Jakarta pada Rabu 16 Maret 2016. Saat itu polisi menemukan 15 kilogram sabu dan 20 ribu butir pil ekstasi.


Barang haram itu disembunyikan kurir tersebut di dalam sound sistem mobil. Dari penangkapan dua kurir itu, pihak kepolisian kemudian melakukan pengembangan hingga akhirnya mendapati kapal kargo jenis Baharai I sebagai pengangkut barang haram itu dari Cina dan Malaysia.


Dari hasil penyelidikan kasus itu, diketahui bahwa kapal tersebut berlayar melewati rute Selat Panjang, Medang, Sumatera Utara dengan tujuan akhirnya adalah Pelabuhan Cirebon.


"Kapal ini milik PT Inti Galangan Samudera. Memang kapal ini biasa digunakan untuk mengangkut narkoba," kata ketua NIC, AKB Donny Setiawan seperti dikutip.


Polisi kemudian berhasil mengamankan kapal kargo itu. Dari hasil pemeriksaan, di dalam kapal kargo itu ditemukan 40 kilogram sabu dan 180 ribu pil ekstasi ditemukan di salah satu ruangan kapal.


Dari keterangan kapal kapten bernama Jusman, penyelundupan sudah dilakukan sebanyak tiga kali dalam 2 tahun ke belakang. Setiap bulan kapal bisa 2 kali bersandar di Pelabuhan Cirebon dari Malaysia.


Sementara itu, sosok ayah Eky sendiri, Iptu Rudiana di periode tersebut bertugas satuan Narkoba Polres Cirebon. Sementara Kasat Narkoba Polres Cirebon pada 2016 diemban oleh AKP Rizka Fadhilla.


Menurut Rizka bahwa saat penggerebakan kapal kargo itu, pihaknya hanya dilibatkan untuk pengamanan di TKP terakhir sebanyak 10 personil dari Polsek Selatan Timur.


"Namun, untuk detailnya kami belum bisa memberikan informasi," katanya pada 17 Maret 2016.


Yang menarik sebagai polisi yang bekerja di satuan Narkoba, Iptu Rudiana ayah Eky ternyata punya rekam jejak cukup cemerlang. Pada Desember 2019, ia menjadi satu dari delapan polisi Polres Cirebon yang sukses membongkar peredaran narkoba di dalam lapas.


Pemberian penghargaan ini berdasarkan Keputusan Kapolres Nomor : Kep/ 42/XII/2019 kepada delapan anggota Sat Narkoba yang telah berhasil mengungkap penyalahgunaan narkotika jaringan lapas seberat 255,74 gram.


Sumber: Suara

Penulis blog