Ustadz Abdul Somad Bicara Soal Bahaya Wahabi dan Syiah Bagi Umat Islam: 'Ada 5 Masalah' - DEMOCRAZY News
ISLAMI

Ustadz Abdul Somad Bicara Soal Bahaya Wahabi dan Syiah Bagi Umat Islam: 'Ada 5 Masalah'

DEMOCRAZY.ID
Mei 20, 2024
0 Komentar
Beranda
ISLAMI
Ustadz Abdul Somad Bicara Soal Bahaya Wahabi dan Syiah Bagi Umat Islam: 'Ada 5 Masalah'

Ustadz Abdul Somad Bicara Soal Bahaya Wahabi dan Syiah Bagi Umat Islam: 'Ada 5 Masalah'


DEMOCRAZY.ID - Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan tentang adanya bahaya dari para penganut Syiah dan juga wahabi.


Bagi para penganut Syiah, UAS mengatakan bahwa umat Islam tidak boleh bersama dengan Syiah dalam 5 masalah.


Masalah yang pertama Syiah mengatakan wajib beriman kepada Imam 12, jadi siapa saja yang tidak percaya dengan Imam ke 12 maka akan dikafirkan.


Kemudian masalah yang kedua, selepas Nabi Muhammad SAW meninggal dunia maka yang berhak menjadi imam adalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib, maka Abu Bakar dan Umar bin Khattab serta sahabat yang lain kafir.


"Karena menyetujui Abu Bakar, merampas kekuasaan Ali, mereka mengatakan Abu Bakar Laknatullah," kata Ustadz Abdul Somad, dikutip dari kanal YouTube Tanya Ustadz Abdul Somad pada Senin, 20 Mei 2024.


Ketiga karena Al-Quran itu dibuat-buat oleh Abu Bakar, Umar, dan Utsman bin Affan maka Al-Quran yang ada sekarang tidak betul.


"Banyak perkataan yang dibuang, maka Al-Quran yang betul sedang dibuat oleh Imam yang ke-12, yang sedang ada bersembunyi di Sirdaq tapi sementara Al-Quran yang betul datang baca sajalah Al-Quran palsu," ucap UAS.


Keempat mereka mengatakan bahwa ada namanya akidah bada yabdu bada, Allah menciptakan sesuatu, Allah tak tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang, itulah mengapa muncul 'Naseh Nasah, Naseh Mansyur' karena Allah tak tahu, Allah ciptakan khamar, Allah tak tahu kalau Khamr ini Mudharot.


Dan yang terakhir adalah pengikut Syiah adalah bertarkiyyah, Sunnah tarkiyah adalah sesuatu yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW.


Meskipun ada alasan yang menuntutnya untuk melakukannya (al-Muqtadi) dan tidak ada halangan untuk melakukannya(Intifa’u al-Mawani), dan Nabi Muhammad SAW meninggalkannya bukan karena mempertimbangkan hak orang lain.


Jadi sunnah tarkiyah ditetapkan pada perbuatan yang tinggalkan oleh Rasulullah saw.


Sementara bagaimana dengan Wahabi? Kata UAS, umat Islam akan sangat sulit untuk mendekat ke Wahabi dan kalau Syiah sama sekali tak boleh duduk bersama.


"Dengan Wahabi kita (umat Islam) susah nak dekat sebab kata dia bid'ah tidak boleh dibagi, sedangkan Imam Syafi'i membagi bid'ah," ucap UAS.


"Kalau perbuatan itu tidak pernah dibuat Nabi, tapi perbuatan itu baik tidak bercanggah dengan Al-Quran dan Sunnah, maka dia disebut bid'ah huda atau bid'ah mahmudah atau bid'ah hasanah," sambungnya.


Akan tetapi kalau perbuatan itu tidak pernah dibuat nabi, bercanggah dan bertentangan dengan Al-Quran maka bisa dipastikan dengan bid'ah dholalah.


Wahabi menyebut ada beberapa bid'ah seperti Maulid Nabi SAW, Nuzulul Quran, tahun baru hijriah, hingga berdzikir dan berdoa bersama pun disebut bid'ah.


"Nah inilah yang membuat kita jadi susah untuk duduk bersama, sebab bila dia kata wa'Kullu bid'atin dholalah, wa kullu dhalalatin fin nar." tutup UAS.



Sumber: Disway

Penulis blog