Saksi Mata Asal Bekasi Ungkap Detik-Detik Kejadian Kasus Vina Cirebon - DEMOCRAZY News
HUKUM KRIMINAL

Saksi Mata Asal Bekasi Ungkap Detik-Detik Kejadian Kasus Vina Cirebon

DEMOCRAZY.ID
Mei 24, 2024
0 Komentar
Beranda
HUKUM
KRIMINAL
Saksi Mata Asal Bekasi Ungkap Detik-Detik Kejadian Kasus Vina Cirebon

Saksi Mata Asal Bekasi Ungkap Detik-Detik Kejadian Kasus Vina Cirebon


DEMOCRAZY.ID - Kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016 lalu kembali menjadi sorotan publik usai film Vina: Sebelum 7 Hari tayang di bioskop. 


Kasus tersebut dianggap janggal meski delapan dari 11 pelaku sudah ditangkap dan divonis bersalah.


Seorang pemuda asal Desa Karangasih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Aep (30 tahun) mengaku menjadi saksi mata dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon. Saat peristiwa berlangsung, Aep mengaku tengah berada di sebuah warung dekat lokasi kejadian.


“Waktu kejadian itu kebetulan saya lagi di warung. Terus ada pengendara motor (korban) yang berseragam XTC lewat terus langsung dilempari batu,” kata Aep saat ditemui di Bekasi, Kamis, 23 Mei 2024.


Aep menyebut pelaku yang melempari korban dengan batu adalah sekelompok remaja yang tengah kumpul di sebuah tempat tongkrongan dekat lokasi kejadian. Dia memperkirakan jumlah remaja itu berkisar delapan orang.


Usai melempari korban dengan batu, Aep melihat sekelompok remaja itu mengejar korban dengan menggunakan sepeda motor.  “Terus dikejar-kejar. Di situ juga anak-anak ada sekitaran delapan orang. Cuma yang memepet itu ada empat motor,” ujarnya.


Saat itu Aep mengaku ketakutan melihat kejadian tersebut dan memilih pergi dari warung tempat dia berada saat peristiwa berlangsung. Setelah itu, Aep tak lagi mengetahui apa yang terjadi terhadap korban.


Namun, Aep mengklaim dapat memastikan bahwa pengendara motor yang diduga merupakan Vina dan pacarnya itu saat kejadian tidak terlibat kecelakaan. 


“Enggak (bukan kecelakaan), memang itu yang saya lihat,” kata Aep.


Aep mengatakan saat peristiwa berlangsung, dia memang tinggal di wilayah Cirebon. 


Saat itu, dia bekerja sebagai pegawai cuci mobil di steam yang lokasinya dekat dengan tempat kejadian perkara. 


Delapan remaja yang dilihatnya melempari korban dengan batu pun, Aep sering melihat mereka berkumpul di sebuah tongkrongan yang berada di seberang tempatnya bekerja. Namun, Aep mengaku tidak mengenal dekat dengan para remaja itu. 


“Ya cuma mengenal wajah (pelaku) saja, cuma nama-nama saya tidak tahu. Gak ada (hubungan),” ujarnya.


Sumber: TempoTempo

Penulis blog