Rocky Gerung: Jokowi Ubah Teladan Ki Hajar Dewantoro, Jadi Ing Ngarso Mangun Korupsi Ing Madya Mangun Dinasti - DEMOCRAZY News
EDUKASI POLITIK

Rocky Gerung: Jokowi Ubah Teladan Ki Hajar Dewantoro, Jadi Ing Ngarso Mangun Korupsi Ing Madya Mangun Dinasti

DEMOCRAZY.ID
Mei 02, 2024
0 Komentar
Beranda
EDUKASI
POLITIK
Rocky Gerung: Jokowi Ubah Teladan Ki Hajar Dewantoro, Jadi Ing Ngarso Mangun Korupsi Ing Madya Mangun Dinasti

Rocky Gerung: Jokowi Ubah Teladan Ki Hajar Dewantoro, Jadi Ing Ngarso Mangun Korupsi Ing Madya Mangun Dinasti


DEMOCRAZY.ID - Rocky Gerung mengatakan banyak guru yang mempunyai cita-cita bagus namun kesempatan yang terbatas tetapi tetap berinovatif.


“Ada juga menerima nasib jadi guru honorer yang diterlantarkan oleh negara.  Ada guru yang masih terima hagi Rp. 300.000 itupun diterima dengan menunggu waktu beberapa bulan baru gajinya dibayar,” kata Rocky di Akun youtubenya, (Kamis 2/5/2024).


“Jadi nasib guru-guru kita itu yang disebut pahlawan tanpa jasa itu ditelantarkan oleh negara,” imbuhnya.


Ia kemukakan padahal di tangan mereka lah kita tahu apa yang ditinggalkan dari Ki Hajar Dewantoro filosofi seorang guru.


Rocky mengutip ajaran Ki Hajar Dewantoro terkait ajaran keteladanan.


“Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani berarti figur seseorang yang dapat menjadi pemimpin yang baik adalah di samping menjadi suri tauladan atau panutan, juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral bagi orang-orang di sekitarnya untuk menjadi lebih baik, sehingga menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama dan masyarakat pada umumnya. Semboyan Tut Wuri Handayani kini menjadi slogan dari Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia,” terang Rocky.


“Di rezim Jokowi saya plesetkan ing ngarso mangun Korupsi , ing madya mangun Dinasti . Sekarang ini ing ngarso bangun Dinasti,” ucapnya.


Tetapi kata Rocky, sekarang Dinasti paling atas di depan, korupsi yang di tengah. Rakyat yang di belakang.


Rocky menuturkan Ki Hajar Dewantoro berupaya merumuskan  filosofi pendidikan tetapi justru tidak terlihat di kurikulum-kurikulum yang sekarang di Kementerian Pendidikan .


Rocky Gerung membandingkan pendidikan di Perancis mengikuti revolusi Perancis solidaritas manusia, egalite fraternite librete.


“Semboyan Revolusi Perancis adalah liberté, egalite, fraternité, yang artinya kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan,”


Ia menegaskan semua anak Perancis dimulai dengan ketentuan kurikulum bahwa mereka harus dari sejak dini mengerti apa artinya solidaritas manusia!


“Sementara kita di keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia malah tidak membekas,” tandasnya.


Kurikulum di Amerika prinsipnya anything goes kebebasan untuk apa saja karena dianggap bahwa Amerika bangsa yang datang dari para imigran sehingga persaingan itu menjadi dianggap wajar.


Nah kita program Belajar Merdeka, Kampus Merdeka tetapi guru tidak Merdeka dari tekanan ekonomi,  guru-guru tidak Merdeka dari perintah – perintah politik. Guru tidak Merdeka untuk kritik.


“Rocky Gerung sampaikan selamat hari guru,” pungkasnya. 



Sumber: JakartaSatu

Penulis blog