Luhut Minta Prabowo Tidak Ajak Orang Toxic Masuk Pemerintahan, Pengamat Singgung 2 Parpol - DEMOCRAZY News
POLITIK

Luhut Minta Prabowo Tidak Ajak Orang Toxic Masuk Pemerintahan, Pengamat Singgung 2 Parpol

DEMOCRAZY.ID
Mei 06, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Luhut Minta Prabowo Tidak Ajak Orang Toxic Masuk Pemerintahan, Pengamat Singgung 2 Parpol

Luhut Minta Prabowo Tidak Ajak Orang Toxic Masuk Pemerintahan, Pengamat Singgung 2 Parpol


DEMOCRAZY.ID - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhur Binsar Panjaitan mengkhawatirkan ada orang 'toxic' yang bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran lima tahun ke depan.


Luhut mengatakan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jumat (3/5/2024).


Luhut menyarankan Prabowo menghindari "orang toxic" karena dapat mengganggu pemerintah.


"Kepada presiden terpilih, saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut dalam sambutannya.


Pernyataan Luhut itu memantik respon dari berbagai kalangan.


Sebagai informasi, toxic secara harfiah adalah racun atau sesuatu yang sangat jahat dan berbahaya.


Jika dilekatkan kepada seseorang 'orang toxic' maka maknanya adalah orang yang memiliki sifat berbahaya atau jahat.


Ungkit PKB dan Nasdem


Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai pernyataan Luhut soal orang toxic jangan dibawa masuk ke kabinet Prabowo-Gibran bisa bermakna penting.


Menurut Agung makna sebenarnya yakni orang-orang yang tak satu visi dan seirama dengan Prabowo sebagai Presiden terpilih.


"Karena bisa dibayangkan bila seorang menteri memiliki program sendiri tanpa bingkai dari seorang Presiden," kata Agung kepada Tribunnews.com, Senin (6/5/2024).


Menurutnya, kritik Luhut sangat relevan, sebab esensi seorang menteri adalah pembantu presiden.


"Sehingga langgam geraknya mestilah seirama dan sinergis," kata dia.


Dan di titik itulah, Agung menilai makna toxic yang disampaikan Luhut berlaku juga bagi orang-orang di lur Koalisi Indonesia Maju.


"Seperti Nasdem dan PKB, yang selama ini intens membawa narasi perubahan mesti mengubah tujuannya untuk senapas dengan narasi keberlanjutan, termasuk soal IKN, Makan Siang dan Susu Gratis, dan program unggulan lain dari pasangan Prabowo-Gibran," ujarnya.


Seperti diketahui, PKB, PKS, dan Nasdem disebut-sebut akan masuk koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.


Tiga parpol ini sebelumnya bergabung dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.


Jangan Jadi Benalu


Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, orang-orang toxic yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, bisa mengarah kepada siapa saja.


Sebelumnya, Luhut mengingatkan Prabowo Subianto agar tidak membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan ke depan.


"Nah itu repot, tidak ada yang tahu siapa yang dimaksud (calon) menteri toxic itu. Istilah toxic di mata publik bermakna liar bisa ke semua calon menteri, baik yang baru atau lama,” kata Adi Prayitno, Senin (6/5/2024) dikutip dari Kompas.com.


Namun, menurut Adi, secara umum toxic yang dimaksud Luhut tersebut bisa mengarah pada orang-orang yang dinilai bisa merugikan pemerintahan.


“Secara umum (calon) menteri toxic itu mengacu pada menteri yang menjadi racun bagi presiden yang dalam praktiknya sangat merugikan pemerintahan,” ujar Adi.


Dia kemudian menyebutkan sejumlah ciri-ciri calon menteri toxic yang berpotensi merugikan dan menjadi benalu di pemerintahan.


Di antaranya mereka yang tidak loyal kepada presiden, tidak pro rakyat, dan hanya bekerja untuk kelompoknya sendiri.


“Siapa pun menteri yang jadi benalu presiden, misalnya merusak citra presiden, menteri yang korupsi, menteri yang tak loyal, menteri yang kebijakannya tidak pro rakyat, menteri yang tidak mau dikritik rakyat, termasuk menteri yang hanya bekerja untuk kelompoknya saja masuk kategori menteri toxic,” kata Adi.


Oleh karena itu, Adi kembali mengatakan bahwa pernyataan Luhut terkait orang-orang toxic bisa menyasar pada siapa pun.


Sumber: Tribun

Penulis blog