Luhut Ingatkan Prabowo Tidak Masukkan Orang Toxic ke Kabinetnya, Maksudnya Cak Imin atau Paloh? - DEMOCRAZY News
POLITIK

Luhut Ingatkan Prabowo Tidak Masukkan Orang Toxic ke Kabinetnya, Maksudnya Cak Imin atau Paloh?

DEMOCRAZY.ID
Mei 05, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Luhut Ingatkan Prabowo Tidak Masukkan Orang Toxic ke Kabinetnya, Maksudnya Cak Imin atau Paloh?

Luhut Ingatkan Prabowo Tidak Masukkan Orang Toxic ke Kabinetnya, Maksudnya Cak Imin atau Paloh?


DEMOCRAZY.ID - Luhut Binsar Panjaitan ingatkan  Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa masuk orang toxic ke dalam kabinetnya.


Rocky Gerung mengatakan potensi untuk diajukan orang-orang di sekitar Pak Luhut , mungkin sebagian orang-orang  yang di menko marves terus bekerja untuk Pak Jokowi.


“Kalau sampai Pak Luhut ucapkan itu artinya ada yang serius,” kata Rocky di akun Youtubenya, Sabtu (4/5/2024)


“Pak Luhut tahu Pak Prabowo akan ambil satu dua orang. Satu dua orang yang bagi dia tidak memungkinkan untuk ada deal dengan Pak Jokowi. Kan itu,” imbuhnya.


“Artinya tapi kalau toxic diajukan itu, artinya betul-betul cara berfikir Pak Luhut sudah final tuh,” jelas Rocky.


Ia menjelaskan bahwa ini pasti ada toxic yang ga mungkin ada separuh keracunan, pasti semua keracunan.


Kita duga kata Rocky, sebetulnya kabinet yang belum disusun itu mencemaskan mereka yang belum punya proposal, Luhut sudah punya proposal, Jokowi sudah punya proposal.


“Jangan-jangan toxic sebetulnya ada Gibran,” ujarnya.


Ricky mengatakan kalau kita survey misalnya tanya apa yang dimaksud dengan toxic , itu pasti ya  yang toxic yang dimaksud Pak Luhut adalah si Gibran


Tapi ini kan perspektif toxic dari lingkungan Pak Jokowi. Orang kan mesti dengan mudah menyebutkan toxic itu dari mana? Orang akan mudah menyebutkan yang toxic yang berposisi dengan Pak Jokowi.


“Apakah yang toxic itu dari Partai PKB, Partai PKS ?,” tanya Rocky.


Jadi sinyal itu saya ulangi kata Rocky itu kegelisahan Pak Luhut yang belum ajukan Proposal fortpolio yang bisa diterima Pak Prabowo. 


Tentu saja Pak Prabowo ingin dengar dari Pak Luhut sebagai teman strategis. Sejak lama kan itu temen strategis, teman politik dan teman bisnis.


Tetapi lanjut Rocky, kalau sudah menyangkut penyusunan kabinet tentu Prabowo mau mengatakan saya ekslusif ya menyusunnya. Walaupun nanti inklusif juga akhirnya.


Rocky menegaskan tetapi gak ekslusif dari Pak Prabowo . Itu yang mungkin dibayangkan Pak Luhut. 


Hal yang sebagai kurang enak bagi Luhut.  karena Luhut menganggap mestinya porsi saya didengar duluan. Karena banyak yang daftar yang sudah beredar .


Bagi saya kata Rocky daftar itu yang dibuat oleh mereka yang sama-sama ingin saling menghalangi . Kan itu masalahnya.


“Nah itu sebenarnya yang akan berakibat atau menjadi akibat kalau dari awal pembagian kekuasaan tidak didesign secara proporsional,” jelasnya.


Rocky mencontohkan misalnya ada 35,37 kursi kalau Golkar sudah minta lima  terus partai lain dibawah Golkar ,  lalu masih ditawarkan kepada Jokowi.


“Lalu Jokowi bilang bagian saya lain ya bagian Gibran lain ya,” kata Rocky.


“Jadi itu yang membuat persoalannya. Justru toxic jadi persoalannya,” imbuhnya.


“Jadi toxic ini bagi Pak Prabowo rumit bange, gua menyusunnya ya,” imbuhnya lagi.


Rocky menyebutkan bagi Pak Prabowo ngga tahan dong masa dipilih bulan April tapi mesti nunggu bulan Oktober.


“Nah dari sekarang ke bulan Oktober Pak Prabowo akan mengalami kimia yang bersifat toxic di dalam menyusun kekuasaan,” tandas Rocky.


Rocky mengungkapkan secara matematik Gerindra itu cuma butuh menggandeng satu partai oposisi untuk mengamankan dia. Entah itu NasDem, PKB atau PKS. Tetapi Prabowo harus mempertimbangkan jangan sampai mengurangi poesi Gerindra.


Lanjutnya, jadi segi politik tentu Prabowo dapat duku, baru dibagi kepada partai-partai terutama yang berpotensi untuk menganggu dia. 


Dalam pikirannya begitu baru dikasih ke partai koalisi. Walaupu  menang secara koalisi berdebat dulu.


Rocky menilai bagi Prabowo berhitung terbalik, ingin supaya aman dulu du Parlemen, perlu satu atau dua partai yang beroposisi supaya aman dia nanti. Kalau aman dia taruh berapapun di koalisi, ngga ada prblem.


“Tetapi bagi koalisi Gerindra, kader-kader partai Gerindra, aktivis-aktivis ngotot kami dulu dong. Sebetulnya banya tokoh kader Gerindra yang berpotensi bisa duduk di Kabinet,” pungkasnya.



Sumber: JakartaSatu

Penulis blog