Kala Prabowo 'Skak Mat' Media Asing Al Jazeera Soal Konflik dengan OPM di Papua - DEMOCRAZY News
POLITIK

Kala Prabowo 'Skak Mat' Media Asing Al Jazeera Soal Konflik dengan OPM di Papua

DEMOCRAZY.ID
Mei 16, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Kala Prabowo 'Skak Mat' Media Asing Al Jazeera Soal Konflik dengan OPM di Papua

Kala Prabowo 'Skak Mat' Media Asing Al Jazeera Soal Konflik dengan OPM di Papua


DEMOCRAZY.ID - Presiden terpilih Prabowo Subianto baru-baru ini menggelar wawancara dengan media asing Al Jazeera.


Dalam wawancara eksklusif bersama Ketua Umum Partai Gerindra, media asal Qatar itu menyoroti isu-isu panas terkait konflik di Papua.


Jurnalis perempuan dari Al Jazeera itu mulanya menyinggung soal pelanggaran HAM yang dilakukan oknum TNI yang diduga menyiksa anggota OPM di sebuah tong.


"Mari kita lihat situasi di Indonesia timur di Papua, kita telah melihat insiden penyiksaan Pelanggaran HAM dilakukan aparat keamanan terhadap masyarakat adat Papua ada kejadian baru-baru ini, di mana seorang pria dimasukkan ke dalam tong dan disiksa oleh petugas keamanan. Ketika Anda melihat kejadian itu apa reaksi Anda?" tanya jurnalis tersebut seraya meminta pendapat dan reaksi Prabowo.


Prabowo pun menjelaskan kekerasan yang terjadi tersebut tak bisa dipandang sebelah mata.


Eks prajurit Kopassus TNI itu menerangkan bahwa Indonesia negara yang besar. Prabowo mengakui bahwa banyak sekali insiden atau kejahatan terjadi di Indonesia.


Ia menegaskan hal tersebut tak bisa dibandingkan dengan banyak insiden terjadi belahan dunia.


"Kamu tahu, kami adalah negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, kami lebih besar dari Eropa.


"Kita punya banyak insiden. Saya yakin ada pelanggaran. Tapi kamu membandingkannya dengan apa yang terjadi di banyak belahan dunia," terang Prabowo.


Prabowo pun memberi tahu bahwa kasus penganiayaan oknum TNI terhadap anggota OPM itu telah ditindak secara adil.


Namun reaksi Prabowo tidak setuju dengan pertanyaan jurnalis media asing tersebut.


Menurutnya jurnalis Al Jazeera itu hanya fokus pada satu insiden, yaitu konflik yang tengah terjadi di Papua.


Hal tersebut dinilai Prabowo tidak seimbang dengan besarnya populasi Tanah Air.


"Kamu tahu, saya tidak membela diri, kami akan mengambil, kami telah mengambil. Saya pikir pengalaman kami telah kami ambil tindakan untuk menghukum pasukan keamanan kita yang telah melanggar.


"Tapi jika kamu membandingkan dengan luas Indonesia dengan besarnya populasi," kelakarnya.


Jurnalis Al Jazeera itu mengatakan dibanding dengan banyak kejadian kasus di Indonesia, hanya satu terkonsentrasi di Papua.


"Insiden tampaknya cuma terkonsentrasi di Papua dibandingkan di seluruh negeri," kata Jurnalis itu.


Prabowo kembali dengan reaksi tegang. Ia heran kenapa jurnalis Al Jazeera tak melihat sendiri apa yang terjadi di Papua.


"Bagaimana Anda tahu itu? Apakah kamu pernah ke sana? Kenapa kamu tidak pergi ke sana?" tanya Prabowo.


"Sebenarnya sangat sulit untuk media masuk ke Papua," aku Jurnalis tersebut.


Sebagai informasi tak semua media baik lokal maupun interlokal bisa meliput kejadian-kejadian di Papua. Tingkat keselamatan menjadi hal paling penting selama berada di Papua.


Prabowo kembali menjawab dan dengan tegas mengatakan semua perkara hukum yang terjadi Indonesia akan ditangani dengan serius.


Prabowo akhirnya mengatakan bahwa pertanyaan media asing tersebut tidak berimbang.


"Anda berbicara tentang Papua seolah-olah saya tidak membela semua insiden, kami akan menanganinya dengan serius tetapi tahukah Anda pertanyaanmu agak sepihak," tegasnya.


Prabowo pun menjelaskan banyak kekerasan dilakukan pasukan OPM terhadap warga sipil.


Sayangnya, kata Prabowo, kekerasan yang dilakukan kelompok pemberontak itu tak banyak diketahui semua orang.


Prabowo pun menyarankan agar media asing melihat saluran milik OPM yang dengan terang-terangan menganiaya warga sipil Papua tanpa ampun.


"Kenapa kamu tidak membukan YouTube atau salurannya yang mereka gerakan kemerdekaan Papua, di saluran mereka Anda dapat melihat bagaimana mereka menganiaya rakyatnya sendiri," terang Prabowo.


Sang Jurnalis meminta pendapat dan jaminan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo benar-benar aman, termasuk situasi di Papua.


"Jadi apakah itu akan terjadi menjamin keamanan situasi di Papua, bagaimana itu bisa dilakukan?" tanya sang Jurnalis.


Prabowo kembali menerangkan bahwa persoalan Indonesia bukan hanya Papua saja.


Prabowo mengatakan pemerintah Indonesia telah mengupayakan berbagai macam negosiasi dengan OPM Papua.


Hanya saja, kekerasan terus dilakukan kelompok yang sampai saat ini menyandera pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens.


"Lihat, Indonesia itu tidak hanya Papua, kami akan menjamin keamanan di seluruh Indonesia dan desakan kami adalah selalu bernegosiasi," bebernya.


Prabowo menjelaskan kelompok OPM Papua sudah seperti teroris. Beragam kejahatan dilakukan di tanah Papua terhadap rakyat biasa.


Prabowo bahkan menyayangkan jurnalis Al Jazeera itu hanya fokus pada satu insiden saja di Papua.


"Tahukah Anda, teroris yang menyerang rakyatnya sendiri, yang menyerang sekolah, membakar, menewaskan warga sipil? Kamu hanya bicara satu insiden


"Tahukah Anda bahwa mereka membunuh pekerja di jalan?" jelas Prabowo.


Sang Jurnalis akhirnya mengakui dan tahu banyak pelanggaran HAM dilakukan OPM di Papua.


"Ya saya tahu soal itu," cetus Jurnalis itu.


Prabowo menilai banyak media asing hanya melihat satu sisi atas konflik di Papua. Padahal kata Prabowo, banyak pekerja yang dibunuh oleh OPM dengan senjata ilegalnya.


"Tapi Anda tidak membicarakan berapa banyak pekerja yang mereka bunuh?


"Pekerja sipil tidak bersenjata, berapa banyak pekerja yang mereka bunuh? dua, tiga, empat?" kelakar Prabowo.


"Sudah banyak insiden yang terjadi," timpal sang Jurnalis.


Tak berhenti di situ, Prabowo pun memaparkan terkait kasus penyanderaan pilot Susi Air yang tak kunjung dilepaskan oleh Egianus Kagoya dan anak buahnya.


"Ya, yang saya maksud adalah mereka melakukan tindakan terorisme, mereka yang Anda sebut menyandera yang tidak mereka kenal, seorang warga sipil asing yang tidak bersenjata. Benar?" kata Prabowo.


"Dari mana kemarahan itu berasal, dari NGO? Dari media asing?" sambungnya.


"Tidak! Saya pikir mungkin kemarahannya adalah untuk kedua belah pihak hanya untuk agar masyarakat dapat hidup dengan aman, Bapak Presiden terpilih," sahut Jurnalis Al Jazeera.


Prabowo memastikan jika pihaknya akan menjami keamanan untuk semua rakyat Indonesia.


Hanya saja, Prabowo menyayangkan banyak kejahatan-kejahatan kelompok OPM di Papua yang tidak dapat sorotan media asing.


Prabowo seolah ingin mengatakan, media asing hanya melihat kesalahan pemerintah Indonesia dalam konflik di Papua.


"Oh, ya! Kami akan menjamin keselamatan rakyat kami. Mereka telah banyak menyerang warga sipil berkali-kali dan kalian (media asing) tidak memberitakan hal itu," tukas Prabowo.


Sumber: Disway

Penulis blog