INDEF: Kegagalan Food Estate Jadi Masalah Wujudkan Program Makan Siang Gratis - DEMOCRAZY News
EKBIS

INDEF: Kegagalan Food Estate Jadi Masalah Wujudkan Program Makan Siang Gratis

DEMOCRAZY.ID
Mei 17, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
INDEF: Kegagalan Food Estate Jadi Masalah Wujudkan Program Makan Siang Gratis

INDEF: Kegagalan Food Estate Jadi Masalah Wujudkan Program Makan Siang Gratis


DEMOCRAZY.ID - Pakar Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menyoroti kegagalan Food Estate yang dinilainya bakal menjadi salah satu kendala program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran.


"Sebenarnya realistisnya mungkin kalau misalnya seluruhnya bisa tercoverage ya tapi beberapa daerah yang tidak bisa diakses itu menjadi tantangan dalam 5 tahun kedepan," ujar Tauhid, Jakarta, Jumat (17/5/2024).


"Kecuali tadi food estate ada yang berhasil kan sekarang ini masih kurang. Coba liat yang dibutuhkan kedepan," ucap dia.


Tauhid mengatakan, produksi pangan yang belum stabil menjadi sangat rawan untuk mewujudkan program makan siang gratis. 


Apalagi, terbaru Indonesia melakukan import beras hingga 2 juta ton. Kata dia, jika program makan siang direalisasikan maka kebutuhkan akan import juga semakin meningkat.


"Kemarin aja kita importasi hampir 2 juta ton lebih sekarang 3 juta ton, apalagi nanti ada program makan siang gratis maka kebutuhan akan pangan akan semakin besar dan kebutuhan importasi kan semakin besar," kata dia.


Sebelumnya, presiden terpilih Prabowo Subianto berjanji akan membuktikan rakyat Indonesia tak akan menyesal memilih dirinya di Pilpres 2024. 


Ia meminta diberi 3-4 tahun untuk menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat, termasuk yang tidak memilihnya.


"Beri kita waktu, beri kita 3-4 tahun, kita akan buktikan rakyat yang tidak memilih kita, kita akan membuktikan, kita akan membawa kebaikan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo dalam acara Bimtek dan Rakornas PAN di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2024).


Ia juga berjanji, di masa kepemimpinannya bersama Gibran Rakabuming Raka, tidak ada lagi kelaparan. 


Prabowo menyebut, memberi makan gratis juga berlaku bagi anak-anak di Provinsi Aceh dan Sumatera Barat, wilayah yang memenangkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

 

Prabowo yakin APBN mampu biayai program makan siang gratis


Presiden Terpilih Prabowo Subianto yakin APBN mampu membiayai program-program prioritasnya antara lain makan siang dan susu gratis untuk pelajar dan program perbaikan gizi untuk ibu hamil dan anak-anak.


Di hadapan para investor asing, praktisi ekonomi, dan perwakilan negara asing di Doha, Qatar, Prabowo mengaku juga optimistis dia mampu menjaga defisit APBN tak lebih dari 3 persen saat mengalokasikan anggaran untuk program-program prioritasnya itu.


“Kami telah mempelajari ini. Kami telah menghitung angka-angkanya, dan kami percaya diri akan dapat mewujudkan itu,” kata Prabowo saat merespons pertanyaan wartawan senior Haslinda Amin pada acara Qatar Economic Forum di Doha, Qatar, Rabu, sebagaimana diikuti dari siaran langsung YouTube Bloomberg TV di Jakarta.


Dia menjelaskan Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang tingkat rasio utang terhadap PDB-nya rendah. 


Prabowo juga menyebut Indonesia juga negara yang mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola fiskalnya.


“Ya tiga persen, tetapi angka tiga persen itu juga sesuatu yang arbitrer. Tidak banyak negara yang menetapkan batas itu, tetapi Indonesia negara yang punya tradisi untuk selalu berhati-hati dalam mengelola fiskalnya. Indonesia, saya pikir, merupakan salah satu negara yang tingkat rasio utang terhadap PDB-nya rendah di dunia. Dan, saat ini, saya pikir ini saatnya untuk lebih berani, tentunya dalam menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik,” kata Prabowo.


Dia melanjutkan ada beberapa strategi untuk mengelola anggaran sehingga dapat digunakan dengan maksimal, termasuk untuk membiayai program makan siang gratis dan susu gratis.


“Kami menghitung itu, dan ada metode untuk refocusing dan mengurangi anggaran untuk program yang tidak esensial. Ini adalah soal efisiensi, tata kelola yang baik, pengaturan dan manajemen yang baik,” kata Prabowo.


Dia melanjutkan pemerintahan saat ini yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo telah menerapkan digitalisasi dan komputerisasi dalam berbagai layanan pemerintahan, termasuk juga untuk pengadaan. 


Prabowo pun bertekad untuk melanjutkan itu karena digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi, serta menekan kebocoran anggaran.


“Kami dapat menghemat banyak uang dengan memangkas yang tak perlu, dan ini akan berkontribusi pada pertumbuhan, ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Jadi, ya kami sangat percaya diri,” kata Prabowo.


Sumber: Antara

Penulis blog