'Gaya Kepemimpinan Prabowo Yang Asli' - DEMOCRAZY News
CATATAN POLITIK

'Gaya Kepemimpinan Prabowo Yang Asli'

DEMOCRAZY.ID
Mei 17, 2024
0 Komentar
Beranda
CATATAN
POLITIK
'Gaya Kepemimpinan Prabowo Yang Asli'
'Gaya Kepemimpinan Prabowo Yang Asli'


'Gaya Kepemimpinan Prabowo Yang Asli'


"Saya akan menjadi diri sendiri, saya yang asli," kata Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam Forum Ekonomi Qatar di Doha, Rabu (15/5/2024).


Pernyataan Prabowo ini muncul selang beberapa hari usai Prabowo mengucapkan pernyataan kontroversial "tidak mau diganggu" saat berpidato di acara bimbingan teknis (bimtek) dan rakernas Pilkada Partai Amanat Nasional (PAN), Kamis (9/5/2024).


Dalam pidatonya itu, Prabowo menegaskan akan bekerja sama dengan pihak-pihak yang mau saja.


Sementara bagi yang tidak mau, "silakan nonton di pinggir jalan, jadi penonton yang baik," katanya.


Pernyataan Prabowo ini memicu kekhawatiran, apakah ruang kritik tetap ada setelah Prabowo dilantik pada 20 Oktober 2024?


Yang tak diinginkan adalah...


Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan bahwa diksi "jangan mengganggu" tidak dimaksudkan sebagai sikap antikritik.


"Justru Pak Prabowo membangun narasi dialektika mutual understanding dan tidak antagonis. Jadi membangun bersama-sama baik di dalam maupun di luar pemerintahan. Yang tidak diinginkan adalah kritik yang hanya menganggap pokoknya pemerintah salah," ujar Dahnil, Rabu.


Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman juga sebelumnya menyebutkan, Prabowo kerap sekali menyampaikan hal semacam itu sejak dahulu saat acara internal Partai Gerindra dan ketika kampanye.


Namun, dia menjelaskan bahwa pesan Prabowo yang sebenarnya hanya ingin mengimplementasikan politik kebersamaan, politik merangkul agar semua elite bisa bersatu dan bekerja keras untuk kesejahteraan rakyat.


“Bersatu itu belum tentu dalam satu pemerintahan, dalam satu kabinet, bisa di luar pemerintahan maupun di dalam. Tetapi, semangatnya sama-sama ingin melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Kalau ada yang di luar itu maka jangan mengganggu ,” kata Habiburokhman dalam program Sapa Indonesia Petang di Kompas TV, Jumat (10/5/2024).


Habiburokhman juga meminta agar tidak perlu langsung mengarahkan pernyataan Prabowo tersebut kepada pihak yang tidak ingin bekerja sama di pemerintahan ke depan.


"Apalagi mengartikannya ya, mencocok-cocokkan oh ini ada partai yang sulit komunikasi dianggap begitu, lalu dianggap bahwa tujuannya ke sana, enggak sama sekali,” kata Habiburokhman.


“Jangan ada yang mengganggu, kuncinya itu harapannya Pak Prabowo itu kita semua bisa bersatu. Bersatu itu bisa di dalam pemerintahan, bisa di luar pemerintahan tetapi sama-sama orientasinya untuk kemaslahatan bangsa dan negara,” ujarnya lagi.


Hati-hati


Kendati sudah diklarifikasi, tapi pernyataan Prabowo tersebut tetap dianggap memicu kecurigaan.


Sebab, Prabowo sebelumnya sudah menyampaikan ingin merangkul seluruh kelompok buat bersama-sama membangun Indonesia.


"Ini yang akan menimbulkan semacam perdebatan karena dalam demokrasi itu justru ini kan perkataan yang disampaikan oleh presiden terpilih. Tentu dengan sistem presidensial sangat powerful Pak Prabowo nanti," kata Peneliti Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro, Rabu.


Pernyataan Prabowo dianggap wajar jika memicu reaksi berbeda di masyarakat. Ada yang merasa hal itu biasa saja, tetapi lainnya menganggap hal itu sebagai sinyal pemerintahan otoriter dan antikritik.


"Menurut saya harus hati-hati ya. Ini kan jadi presiden. Presiden itu, sistem presidensial itu separuh kata-katanya akan jadi peraturan," kata Siti Zuhro.


"Jangan-jangan tidak hanya antikritik, ini kecenderungan top down dan militeristik. Maka oleh karena itu memang apapun bunyinya, seorang presiden itu harus dalam bertutur kata dan bertindak itu proper. Jadi hati-hati betul," ujar Siti.


Gaya kepemimpinan Prabowo

 

Menjawab pertanyaan Kepala Koresponden Internasional Bloomberg Asia Tenggara, Haslinda Amin saat diundang menjadi pembicara dalam Forum Ekonomi Qatar di Doha, Prabowo tegas bilang gaya militer tak lagi relevan dengan dirinya.


"Anda tahu, saya sudah keluar dari militer selama mungkin lebih dari 25 tahun," katanya.


Haslinda Amin lalu bertanya, “Seperti apakah gaya kepemimpinan Prabowo?”


“Saya akan menjadi diri sendiri, saya yang asli,” tutur Prabowo.


Prabowo "asli" yang ia maksud adalah setia pada prinsip, nilai, dan cita-cita sebagai seorang patriot.


“Nilai utama saya adalah kesejahteraan rakyat saya. Rakyat harus aman, tidak boleh lapar dan harus mempunyai kehidupan yang baik. Itulah impian setiap patriot di setiap negara di dunia," tutur Prabowo.


Ia juga menolak anggapan dirinya akan memberangus demokrasi. Menurutnya, demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik. Dirinya pun lahir dari proses demokrasi yang adil.


Ia menyebut, rakyat Indonesia sudah menolaknya berkali-kali dalam Pemilu sebelumnya. Kini ia terpilih.


“Saya ikut kontestasi pemilihan umum sudah empat kali dan meminta persetujuan masyarakat Indonesia tiga kali. Mereka tidak memberikan persetujuan saya. Kali ini mereka memberikan persetujuan. Di mana kekhawatiran terhadap demokrasi?” kata Prabowo.


Menurut Prabowo, kekhawatiran itu sudah dibuat-dibuat oleh segelintir orang.


“Jadi saya akan bekerja sangat keras agar tidak mengecewakan rakyat saya. Warisan yang ingin kami tinggalkan adalah nama baik, nama baik dalam sejarah negara kami,” ujar dia.


Ruang kritik tetap diperlukan


Pada akhirnya, pemerintahan yang demokratis sebaiknya membuka ruang bagi kritik dan saran dari masyarakat.


Seperti yang dikatakan Siti Zuhro, situasi yang kondusif memang sangat penting karena saat ini Indonesia sedang dalam masa transisi buat mengejar cita-cita Indonesia Emas dan 100 tahun Indonesia.


Meski begitu, demi mempertahankan situasi kondusif bukan berarti meredam atau membungkam kritik dari masyarakat.


"Maka prakondisi itu yang harus dibangun oleh pemerintah, yang dalam hal ini saya yakin Pak Prabowo punya obsesi luar biasa dalam membangun Indonesia melaju," ucap Siti.


"Tapi bukan berarti lalu membungkam, nantinya enggak boleh itu civil society ngomong kritis dan sebagainya," kata Siti lagi.


Sumber: Kompas

Penulis blog